“Tingginya air mencapai 1,5 meter di jalan Karangturi. Bus saja tidak berani lewat, akibatnya macet sampai 10 dari dua arah,” ujar Anang Haris (37) warga Munggung Saradan Baturetno, semalam, sekira pukul 16.30 Senin malam lalu. Untuk bisa menyeberang pulang, Anang harus rela merogoh uang Rp.20 ribu di kantongnya untuk membayar ojeg gerobak untuk mengangkut motor dan dirinya.
Rumah yang nyaris tertimpa tebing longsor dan tergenang banjir
Terpisah, lima rumah warga di Dusun Bulu, Desa Bulurejo tergenang air muntahan dari tebing di belakang rumahnya, tiga diantaranya nyaris tertimbun runtuhan tanah. Kadiman (55) warga setempat mengatakan, kejadian ini diakibatkan karena hujan deras berkepanjangan. “Tanah tebing di belakang rumah sepanjang 30 meter sudah rekah mau longsor,” katanya.
Sementara di MTsN Surupan Nguntoronadi, pagar tembok yang baru satu tahun dibangun akhirnya jebol karena tidak kuat menahan aliran arus air. Triyono (31) staf MTs mengatakan kerugian akibat bencana alam itu mencapai puluhan juta. “Pagar yang roboh hampir 20 meter. Sebagian lain sudah miring,” katanya.
Camat Nguntoronadi Slameto Sudibyo, melaporkan jumlah rumah yang terendam banjir mencapai kami 24 rumah. Lahan persawahan dan tegalan seluas 6 hektare mengalami kerusakan akibat tergenang banjir. “Jalan desa juga banyak yang rusak dan kelongsoran tebing,” laporanya.
Camat Tirtomoyo Teguh Waluyatmo melaporkan banjir merendam 15 rumah di Dusun Sumbulan dan dua di Dusun Kaung, Desa Tanjungsari. Selain itu, 11 ekor sapi dan 17 kambing sempat pula dievakuasi. Kerugian mencapai Rp 30 juta. “Dua hektare tanaman jagung dan 1 hektare padi gagal panen,” laporanya.
Sementara di Desa Biting Kecamatan Purwantoro sepanjang 25 meter tebing nyaris longsor. Jika terjadi hujan beberapa kali lagi, diperkirakan akan terjadi longsor. Pasalnya saat ini tebing sudah mengelami bengkahan selebar 8-10 Cm. “Rumah yang ada di bawahnya sudah dikosongkan,” terang Saroso Kasi Trantib Kecamatan Purwantoro. Belasan rumah di Desa Sembukan, Kecamatan Sidoharjo Senin juga sempat tergenang air luapan sungai. (bsr)