infowonogiri.com-WONOGIRI-Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri berjanji akan menfasilitasi bayi tampa lubang anus Novian Putri Wahyuningtyas anak pasangan Adi Suryanto (34) dan Suharti (32) warga Dusun Kepuh RT 01 RW 12 Desa Pucanganom Kecamatan Giritontro Kabupaten Wonogiri.
Itu dikemukakan oleh Kepala DKK Aug Djarot BH Suprapti melalui Kasi Pembiayaan Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) Suprapti Bayu Basuki, Sabtu (4/12). Tujuannya agar bayi perempuan yang lahir pas hari Raya Idul Adha, 17 Nopember 2010 lalu itu segera ditangani secara medis.
*Enam minggu kedepan bayi tampa anus itu akan dioperasi.
DKK telah dilapori Camat Giritontro perihal kelainan bayi tersebut Sabtu (3/12) kemarin. Dijelaskan, kronologis proses persalinanya, Novian lahir ditangani oleh bidan BKIA Pancasila Baturetno (swasta). Setelah diketahui mengalami kelainan bayi itu dirujuk dan menginap tiga hari di RS Moewardi Solo. Sejak saat itu, sampai saat ini bayi tersebut secara umum sehat.
“Camat dan Puskesmas Grititontro telah menugaskan bidan desa untuk selalu mengawasi kesehatan bayi tersebut, secara umum bayi tersebut sehat, diharapkan tetap sehat sampai tahap operasi,” ujar Suprapti BB. Menurut Suprapti bayi yang lahir tampa lubang anus tergolong cacat bawaan. Pemerintah menyediakan dana bantuan dari Pemerintah Propinsi Jawa Tengah.
DKK menyarankan, jika orang tua berharap bayinya mendapat bantuan biaya operasi, maka ada tahapan yang harus dipenuhi. Orang tuanya menyiapkan surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari pemerintah desa yang disahkan Camat setempat. Lalu meminta rujukan dari Puskesmas ke BLU RSU Seoediran Mangun Sumarso. Dari RS daerah dirujuk ke Moewardi, atau Kariadi atau Sardjito.
Seperti diberitakan, Novian Putri Wahyuningtyas anak kedua pasangan Adi Suryanto (34) dan Suharti (32) warga Dusun Kepuh Desa Pucanganom Kecamatan Giritontro, mengalami kelainan lahir tampa lubang anus. Sejak lahir Novian mengeluarkan kotorannya melalui mulut dalam bentuk cairan. Perkembangannya, kini kotorannya keluar dari lubang kemaluan. Orang tuanya berharap mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah maupun dermawan untuk membiayai operasinya kelak. Sebab kedua orang tuanya tergolong ekonomi lemah.(bsr)