infowonogiri.com-WONOGIRI-Oknum anggota Polres Wonogiri berinsial So (46) ditangkap masa saat bermalam di rumah seorang ibu guru bersuami berinisial Eny (28) yang beralamat di Ngadirejo Wetan, Pondok, Ngadirojo, Wonogiri, Rabu (3/11). Mengetahui dalam posisi tidak aman, oknum polisi tersebut berlari sembunyi di kandang ayam, namun masa tetap berhasil menangkapknya, lalu digelandang ke Mapolsek Ngadirojo.
Pria tampan berpangkat Aiptu itu adalah warga Kelurahan Giripurwo Wonogiri Kota yang dinas di Mapolres Wonogiri. Padahal pria berwajah indo itu sudah beristri bahkan telah dikaruniai cucu dan masih memiliki bayi berumur sekira 3 bulanan. Sementara Eny berprofesi guru WB di TK Dharma Wanita Ngadirojo.
Eny telah bersuami dan dikaruniai satu anak kelas 3 SD. Suaminya berinisial Sugiyatno (32) profesi Mekanik PO Putra Mulya Ngadirojo. Hubungan Eny dan Sugiyatno kini sedang retak, juga sejak sekira 3 bulanan. Eny pilih tinggal di rumah orang tuanya. Sugiyatno pulang ke rumah orang tuanya juga, alias pisang ranjang. Eny– Sugiyatno pisah ranjang diduga karena Eny selingkuh dengan So. Buktinya pernah ditemukan foto mesra Eny-So di laptopnya. “Fotonya tampak mesra bahkan foto foto lain terkesan seronok,” ujar salah satu saksi.
Jalan ceritanya, sekitar pukul 19.00 polisi itu diduga ngapeli Eny. Warga sudah mengetahui dan telah mengincarnya sejak lama, sejak tiga bulan silam. Saatnya tiba warga pasti menggrebegnya. Nah loh kemarin malam, So kena batunya. Dia dating lagi sekira pukul 19.00. Tepat sekira pukul 22.30 warga menggropoyoknya. Alasannya batas bermalam yaitu jam 22.00.
Saksi persitiwa penggropyokan malam itu adalah Agus (33) tetangga sebelah rumah Eny. So dilaporkan datang bersepeda motor lalu masauk lewat pintu dapur sekira pukul 18.30. Agus curiga, hal itu tidak wajar. “Karena masih sore, kami diamkan. Sampai pukul 22.00 lebih tamu itu tidak pulang, langsung malam itu saya laporkan ke Bapak Suwadi,” katanya. Suwandi adalah tokoh masyarakat setempat. Kepala Desa Pondok Sadikan dan Kadusnya Sutar juga dilapori.
Malam itu warga beritikad baik, menanyakan siapa tamu tersebut dan apa tujuannya bertamu hingga larut malam. Namun orang tua Eny, yaitu Parjo dan Tumiyem, tidak jujur menjawabnya. “Katanya sudah pulang. Karena tidak percaya kami memaksakan diri masuk ke rumah. Polisinya sembunyi di kandang ayam di dapur. Karena masa emosi, warga sepakat menggelandang ke Mapolsek,” tuturnya.
Sugiyatno mengaku emosi sejak melihat file foto-foto istrinya dengan polisi. Kini barang bukti foto itu telah hilang. “Sengaja saya biarkan semua terjadi. Mau lapor tak ada bukti. Tadi malam saya baru dikabari polisi dan istri saya digropyok. Saya juga berniat kasih pelajaran polisi itu. Belum terjadi, malah warga menggropyoknya dulu,” tegasnya. Sugiyatno berencana akan menuntut polisi perusak rumah tangga itu agar disanksi oleh korpnya. Ancaman lain Giyanto akan menceraikan istrinya. Po ra eman.
Terpisah Kapolres Wonogiri AKBP Drs Nanang Avianto sudah dikonfirmasi wartawan. Nanang mengatakan laporan perkara itu sudah ditangani Unit Propam Mapolres Wonogiri. Jika terbukti ada pelanggaran, maka Kapolres akan memberikan sanksi tegas. “Bisa bisa dua pidana umum dan sanksi disiplin,” katanya di Pendopo Kabupaten.
Di sisi lain, So membantah telah berselingkuh. Menurutnya So sedang bertamu. So mengaku dating sekira pukul 19.00. Saat dating, Eny tidak ada di rumahnya. So ditemui kedua orang tuanya. Eny menurutnya baru dating sekira pukul 22.00. “Saya hanya bertamu, tidak berbuat apapun. Karena didatangi banyak orang saya menyelematkan diri,” kata So.(bagus)