GGLINK-NEWS-WONOGIRI-Kabupaten Wonogiri menjadi salah satu lokasi pilihan ter-aman bagi para pengungsi korban Bencana Alam letusan Gunung Merapi.
Sebanyak 66 warga asal Kabupaten Klaten dan Sleman memilih mengungsi ke Desa Karang Lor dan Pijiharjo Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.
Mereka tinggal di rumah warga dan rumah kosong milik warga yang telah diminta untuk ditempati pengungsi korban Merapi. Camat Manyaran Ristanti melalui Sekcam Manyaran Sunarto mengatakan gelombang pengungsi tahap pertama datang Minggu (7/11) pukul 15.00. Disusul gelombang kedua pukul 20.00. “Dua rombongan itu berbeda. Dari Pijiharjo kita ketahui Senin pagi. Semua sudah didata. Total ada 66 orang pengungsi,” ujar Sunarto.
Dijelaskan, awalnya hanya ada beberapa orang yang memang mempunyai saudara di Manyaran. Mereka memutuskan tinggal sementara di Manyaran. Kawan dan tetangga pengugnsi menyusul setelah mengetahui kawannya mengungsi ke Manyaran. Alasan lain, Manyaran dipilih untuk mengungsi karena diyakini termasuk wilayah yang aman. Sekedar tahu Kecamatan Manyaran berbatasan dekat dengan Kabupaten Klaten.
Rincian asal 66 orang pengungsi itu adalah 19 orang dari Bogem dan Taman Martani, Kalasan, Sleman, 9 orang dari Donomulyo, Muntilan, Prambanan, 13 dari Tlogo Lor, Tlogo, Prambanan, dan 25 berasal dari Gempol, Kebon Dalem Kidul, Prambanan. Sembilan diantaranya balita dan dua masih bayi di bawah satu tahun.
Kepala Desa (Kades) Karang Lor Eko Santoso mengatakan jujugan pertama mereka dating Minggu malam ke Kantor Desa sebagai transit. “Saat ini masih banyak yang terkonsentrasi di satu rumah saja. Agar lebih nyaman, Senin sore dicarikan rumah –rumah kosong untuk tempat pengungsian,” kata Eko Santoso hal yang sama dikemukakan Kades Pijiharjo Sarwoko. Selain mendapatkan tempat tinggal lengkap dengan tempat mandi cuci kakus (MCK), mereka juga diberi pakaian layak pakai.
Ristanti menambahkan, para pengungsi sendiri sesungguhnya masih mempunyai bekal uang dan pakian, sehingga tidak menghawatirkan pihak Muspika Kecamatan. “Mereka juga bilang tidak akan merepotkan warga kami. Namun kami tetap meberik bantuan. Terutama makanan, tempat inggal. Untuk alat masak kita pinjami,” jelasnya. ([email protected])