infowonogiri.com-PARANGGUPITO-Sebanyak 15 unit jaring bantuan dari Bupati Wonogiri untuk Koperasi nelayan Paranggupito hilang saat dipasang di perairan laut selatan wilayah Kecamatan Paranggupito. Diduga kuat ke 15 jaring itu hilang dimaling. Nilai jaring itu berkisar Rp.14 juta.
Informasi tersebut dikemukakan oleh Ketua Koperasi Nelayan Parang Bahari Paranggupito Sucipto. Menurut Sucipto, jarring tersebut merupakan bantuan dari Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Nakperla) Kabupaten Wonogiri yang diserahkan oleh belum lama ini. Jumlahnya ada sebanyak 15 tinting jaring.
Kronologisnya, pencurian itu berawal pada Rabu (4/1) dan Kamis (5/1) lalu. Pada hari pertama ada tiga perahu dengan lima nelayan. Pertama mereka menghilangkan jejak, dengan membuang bendera penanda. Kedua dan ketiga kalinya secara bergantian mengambil jaring.
Awalnya jaring hanya enam tinting.Nelayan Paranggupito ada yang mengetahui namun sengaja membiarkan dan memasang lagi sembilan tinting. Kemudian warga Paranggupito mengintai. Biasa nelayan memasang jaring pada pagi hari dan mengangkatnya pada sore hari.
Upaya pengintaian berhasil. Pelakunya berasal dari wilayah Watukarung Kabupaten Pacitan Jawa Timur. “Kami tidak mengejar ke laut, para nelayan Paranggupito mencegat mereka di daratan. Akhirnya berhasil menangkapnya,” ujar Sucipto, Minggu (8/1).
Pelaku berjumlah lima orang dengan menggunakan tiga perahu. Mereka mencuri jaring sepanjang sekitar 1.500 meter. Kelima pekaku tidak bisa berkelit, pasalnya nelayan Paranggupito menemukan barang bukti hasil pencurian itu.
Kelima nelayan itu pun akhirnya mengakui. “Masalah itu akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan. Mereka mengaku tidak mencuri udang lobster, karena di dalam jaring tidak ada lobsternya,” tambah Sucipto.
Menurut Sucipto, barang bukti akan dikembalikan kepada para nelayan Paranggupito pada Senin (9/1) disertai berita acara penyerahan. Diceritakan, jaring itu baru dipasang tiga kali. Dua kali dicuri dan satu kali berhasil dipanen dengan hasil sebanyak 3,5 kg lobster.
Selama ini, wilayah tersebut sering menjadi sasaran berburu ikan udang lobster dari luar kabupaten Wonogiri. Antara lain dari Wonosari, Gunung Kidul dan Watukarung, Pacitan. “Wilayah berburu di laut ini bebas, yang disayangkan mengapa harus mencuri,” tandasnya.
Bulan Oktober hingga April saat banyak lobster. Puncaknya pada Januari dan Februari ini. Harga udang lobster Rp.250 ribu per kilogram. Perkilogram bisanya terdiri dari dua hingga tiga ekor lobster. ([email protected])