infowonogiri.com-NGADIROJO-Uap panas 40 derajat celcius berbau seperti ubi jalar rebus muncul dari dalam tanah di area pencucian mobil di wilayah Dusun Pondok Wetan, Desa Pondok, Kecamatan Ngadirojo. Kali pertama munculnya uap tersebut diketahui oleh Bisbiyanto (40) warga setempat yang biasa mencuci mobil.
“Saya lihat ada asap dari tanah tepat di bawah tong penampung air ini. Saya mencoba menancapkan pipa paralon, tapi pipanya lumer karena uap panas. Saya sempat mencoba membakar tapi tidak menyala,” ujar warga setempat, Rabu (9/11). Selain itu batu di sekitar munculnya uap terasa panas, bahkan batu pondasi penampung air juga terasa hangat.
Kapolsek Ngadirojo AKP Darmanto melalui anggotanya, menyatakan telah menerima laporannya. Menindaklanjuti laporan tersebut, anggota polsek memasang garis polisi di sekitar lokasi munculnya uap. Tujuanya agar terhindar dari bahayanya. Muspika Kecamatan juga sudah saling berkoordinasi.
Sementara, Patrem Joko Priyono Kepala Bidang Sumber Daya Mineral Dinas Pengairan Energi dan Sumberdaya Mineral (PESDM) mengemukakan, pihaknya sudah turun menyelidiki keberadaan uap panas, Kamis (10/11). Hari itu, uap sudah hilang. Panas yang dirasakan sehari sebelumnya cukup tinggi hanya hangat biasa.
Subastaryo salah satu staf dari Bagian Pengawasan dan Pengendalian ESDM Provinsi mengatakan sulit untuk mengetahui jenis uap karena sudah tidal ada. Alat pendeteksi gas pun menunjukkan angka nol. “Uap bisa dari timbunan sampah sehingga gas methan muncul. Tapi kawasan ini bukan tempat pembuangan sampah. Intinya wilayah ini aman tidak ada gas bahaya,” jelasnya.
Dijelaskan memang secara peta geologi wilayah itu merupakan daerah patahan dari arah selatan. Hal serupa disampaikan pula oleh Joko Priyono Kepala Bidang Sumber Daya Mineral Dinas Pengairan Energi dan Sumberdaya Mineral (PESDM) Wonogiri. Pemeriksaan dihadiri muspika dan dihadiri pula oleh Kapolres Wonogiri AKBP Ni Ketut Swastika. ([email protected])