infowonogiri.com-WONOGIRI-Program pengeringan jaringan irigasi Dam Colo barat dan timur telah selesai, sejak 1 November lalu. Air Waduk Gajah Mungkur kini sudah dialirkan ke kedua jaringan irigasi tersebut. Namun, volume air belum mampu memutar turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) secara penuh.
Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air (ASA) IV Perum Jasa Tirta (PJT) I Wilayah Sungai Bengawan Solo, Winarno Susiladi mengatakan, air yang digelontorkan kini masih berkisar 8 m3Â per detik. Adapun elevasinya 129.41 sentimeter.
Debit air tersebut baru mampu memutar satu diantara dua turbin yang ada. “Debit 8 m3 per detik belum cukup untuk memutar dua turbin secara penuh. Hanya satu turbin yang diputar,” katanya.
Untuk sementara, air hanya diakumulasikan pada beban puncak untuk memutar satu turbin tersebut, antara pukul 16.00-22.00. Listrik yang dihasilkan sebesar 3 MW. Padahal, saat kondisi normal kedua turbin itu mampu memproduksi 12 MW. “Itu untuk membantu suplai listrik saja agar kebutuhan energi terpenuhi,” katanya.
Di sisi lain, rekayasa cuaca atau hujan buatan kini tidak dibutuhkan lagi. Pasalnya, hujan sudah mulai turun meski belum merata. “Di daerah hulu hujan belum merata, tetapi sudah mulai meningkat, dari 17 mm sampai 29 mm,” katanya.
Kondisi itu membuat pemasukan air ke dalam waduk belum menunjukkan peningkatan berarti. Sebab, pada awal musim hujan air masih terserap ke dalam tanah.
Asal tahu, program pengeringan jaringan irigasi Dam Colo telah dilangsungkan 3 Oktober – 1 November lalu. Air dari bendungan hanya dialirkan 2 m3 per detik untuk pemeliharaan sungai dan PDAM. Kini kedua irigasi itu telah dialiri air lagi.
Sementara di beberapa kecamatan di Kabupaten Wonogiri masih terdapat ratusan KK di Desa Desa terisolir yang belum dapat menikmati aliran listrik dari PLN. Antara lain, Slogohimo, Kismantoro, Karangtengah dan Giriwoyo. ([email protected])