infowonogiri.com-JATISRONO-Bayi bernama Jufri Fadil Akbar tidak berumur panjang. Anak pasangan Yatman (25) dan Tri Nurjanah (23) warga Dusun/Desa Jatisrono RT 03 RW I Kecamatan Jatisrono, Wonogiri itu meninggal dunia beberapa saat setelah diimunisasi oleh petugas medis Posyandu Kecamatan Jatisrono, Rabu (2/11) kemarin.
Bayi yang dilahirkan pada tanggal 17 Oktober lalu itu meninggal dunia sekira pukul 11.30 di rumahnya. Sebelum Jufri diimunisasikan sekitar pukul 08.30 di Puskesmas setempat. Kadus Dusun Jatisrono, Sukir melaporkan bayi tersebut merupakan anak pertama dari pasangan rumah tangga muda ini. Ibunya masih berstatus mahasiswa, sedangkan suaminya bekerja di Jakarta.
Sejatinya, sebelum diimunisasikan bayi tersebut dalam keadaan sehat dan normal. Sesuai aturan kesehatan, bayi tersebut harus diimunisasikan dengan dua tetes polio. “Setelah diimuniasikan, bayinya langsung dibawa pulang. Sampai rumah bayinya tertidur. Sekitar pukul 11.00 bayinya sudah dalam keadaan lemas, langsung dibawa Puskesmas, tapi tidak tertolong,” ujar.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, dr. H. Widodo. MKes membenarkan ada kejadian tersebut. Kronologisnya, memang bayi tersebut baru saja diimunisasi. Lalu dibawa pulang diminumi dan tertidur. Saat terbangun dari tidur, bayi tersebut tersedak (istilah medis aspirasi). Lalu mengalami lemas badan dan meninggal dunia.
“Bayi itu sempat dibawa ke Puskesmas, tapi sampai di Puskesmasn sudah tidak bernafas,” tutur dr. Widodo. Widodo meyakinkan, bahwa bayi tersebut meninggal bukan karena penyebab imunisasi. Tetapi dalam istilah medis, disebut sebagai KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi). Atau bahasa gampangnya ada kasus yang menyertainya.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, tim DKK langsung turun tangan melakukan penelitian dan pemeriksaan medis. Hasilnya ditemukan fakta, bahwa bayi tersebut setelah diimunisasi disusui lalu bayinya tertidur. Buktinya dari hidungnya keluar cairan putih, yang dipastikan cairan air susu ibu (ASI). Itu mendandakan bayi tersebut telah tersedak (keselak, Bahasa jawa).
Kesimpulan pemeriksaan tim kemudian disampaikan kepada keluarganya. Kedua orang tua bayi dan keluarganya bisa menerima penjelasan pihak tim DKK. Selanjutnya, Rabu sore kemarin jenazah bayi tersebut akhirnya dimakamkan. “Pendekatan persuasif secara medis dan kekeluargaan bisa diterima keluarganya. Orang tuanya bisa menerimanya,” pungkas Widodo.
Widodo menyarankan, paska kejadian tersebut, siapapun orang tua yang memiliki bayi dibawah satu tahun –utamanya-, agar berhati-hati setelah memberinya minum baik ASI maupun minuman yang lainnya. Agar aman setelah bayi minum ASI agar tidak langsung direbahkan/ditidurkan. Sebab setelah minum kenyang jika ditidurkan rawan terjadi kesedak/tersedak yang bisa mengakibatkan tersumbatnya saluran pernapasan, atau sering disebut gagal nafas. ([email protected])