Jumat, November 15, 2024
BerandaKesehatanBayi umur 18 hari tewas setelah diimunisasi

Bayi umur 18 hari tewas setelah diimunisasi

infowonogiri.com-JATISRONO-Bayi bernama Jufri Fadil Akbar tidak berumur panjang. Anak pasangan Yatman (25) dan Tri Nurjanah (23) warga Dusun/Desa Jatisrono RT 03 RW I Kecamatan Jatisrono, Wonogiri itu meninggal dunia beberapa saat setelah diimunisasi oleh petugas medis Posyandu Kecamatan Jatisrono, Rabu (2/11) kemarin.

Bayi yang dilahirkan pada tanggal 17 Oktober lalu itu meninggal dunia sekira pukul 11.30 di rumahnya. Sebelum Jufri diimunisasikan sekitar pukul 08.30 di Puskesmas setempat. Kadus Dusun Jatisrono, Sukir melaporkan bayi tersebut merupakan anak pertama dari pasangan rumah tangga muda ini. Ibunya masih berstatus mahasiswa, sedangkan suaminya bekerja di Jakarta.

Sejatinya, sebelum diimunisasikan bayi tersebut dalam keadaan sehat dan normal. Sesuai aturan kesehatan, bayi tersebut harus diimunisasikan dengan dua tetes polio. “Setelah diimuniasikan, bayinya langsung dibawa pulang. Sampai rumah bayinya tertidur. Sekitar pukul 11.00 bayinya sudah dalam keadaan lemas, langsung dibawa Puskesmas, tapi tidak tertolong,” ujar.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, dr. H. Widodo. MKes membenarkan ada kejadian tersebut.  Kronologisnya, memang bayi tersebut baru saja diimunisasi. Lalu dibawa pulang diminumi dan tertidur. Saat terbangun dari tidur, bayi tersebut tersedak (istilah medis aspirasi). Lalu mengalami lemas badan dan meninggal dunia.

“Bayi itu sempat dibawa ke Puskesmas, tapi sampai di Puskesmasn sudah tidak bernafas,” tutur dr. Widodo. Widodo meyakinkan, bahwa bayi tersebut meninggal bukan karena penyebab imunisasi. Tetapi dalam istilah medis, disebut sebagai KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi). Atau bahasa gampangnya ada kasus yang menyertainya.

Setelah mendapatkan laporan tersebut, tim DKK langsung turun tangan melakukan penelitian dan pemeriksaan medis. Hasilnya ditemukan fakta, bahwa bayi tersebut setelah diimunisasi disusui lalu bayinya tertidur. Buktinya dari hidungnya keluar cairan putih, yang dipastikan cairan air susu ibu (ASI). Itu mendandakan bayi tersebut telah tersedak (keselak, Bahasa jawa).

Kesimpulan pemeriksaan tim kemudian disampaikan kepada keluarganya. Kedua orang tua bayi dan keluarganya bisa menerima penjelasan pihak tim DKK. Selanjutnya, Rabu sore kemarin jenazah bayi tersebut akhirnya dimakamkan. “Pendekatan persuasif secara medis dan kekeluargaan bisa diterima keluarganya. Orang tuanya bisa menerimanya,” pungkas Widodo.

Widodo menyarankan, paska kejadian tersebut, siapapun orang tua yang memiliki bayi dibawah satu tahun –utamanya-, agar berhati-hati setelah memberinya minum baik ASI maupun minuman yang lainnya. Agar aman setelah bayi minum ASI agar tidak langsung direbahkan/ditidurkan. Sebab setelah minum kenyang jika ditidurkan rawan terjadi kesedak/tersedak yang bisa mengakibatkan tersumbatnya saluran pernapasan, atau sering disebut gagal nafas. ([email protected])

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

dwi pada
tami pada
AGITATA pada
seno pada
Redaksi pada
Drs. Panjul pada
Minni pada
Ciko pada
Dian Ari Anggara pada
Redaksi pada Redaksi
nofiana pada
Singo pada
bagus sarengat pada
liverpool pada Redaksi
agung saputra pada Pandowo Merahkan Karawang
anto pada
anto pada
medoel pada
SINGO pada
Koperasi Produsen Kahelaan Jaya pada Pabrik Jamu Mebutuhkan Ribuan Ton Empon Pertahun
Koperasi Produsen Kahelaan Jaya pada Pabrik Jamu Mebutuhkan Ribuan Ton Empon Pertahun
wonogiri pada Redaksi
poppy pada Redaksi
wonogiri pada Redaksi
wonogiri pada Redaksi
bupati singkong pada Si Anak Yatim Yang Mandiri
Sekarimbi pada Pakaian Se-almari Dicuri
fahri dwi setyawan, S.Kom pada Kunjungan Dinas Pendidikan ke Bupati
wonogiri pada Redaksi
dimas pada Redaksi
Ki Ranjang pada Hasil Pilkades di Ngadirojo
Mak Cendol pada Hasil Pilkades Di Manyaran
Giri Amparan Jati pada Pembangunan Pabrik BH Dimulai
ANTONIUS SRI HARJONO pada Wisata Air Telaga Rowo Batuwarno Dibuka
mBetal boy pada Raskin Berkutu dan Berdebu
Khozin Sobo pada Wonogiri Ber-Shalawat
Aryo jagalbilowo pada Redaksi
ANTONIUS SRI HARJONO pada Ada 200 Zona Pendirian Tower
prapto gypsum pada Maling Resahkan Wonogiri Kota
prapto gypsum pada Maling Resahkan Wonogiri Kota
kube berkah mandiri pada Donor Darah PMI Ranting Wuryantoro
bambang pada Terapi Ion Elektrik
bejodomas pada Terapi Ion Elektrik
ANTONIUS SRI HARJONO pada Profile Kepala UPT OWSA WGM
ANTONIUS SRI HARJONO pada Guntur Wasito : Jangan Rebutan Jabatan
ANTONIUS SRI HARJONO pada Guru PNS SD Jatiroto Menjadi Korban Gendam
ANTONIUS SRI HARJONO pada Kejar Target Sampai Lupa Mencari Istri
ANTONIUS SRI HARJONO pada Pulang Dari Jakarta Katiman Gantung Diri
mastris bengkel hp etan timbuljaya pada Tabrakan Suzuki Ertiga vs Honda Supra Satu Korban Tewas
Aryo jagalbilowo pada Lagi, Bocah SMP Cabuli Balita
herzsya pada Redaksi
Pardi Supardi pada Pilkades Sedayu Catat Rekor
Warga Desa Sedayu pada Pilkades Sedayu Catat Rekor
Baridah Widodo pada Pondhok Dhahar Gege Wonogiri
Joko Jolodhot pada Aktivitas di Terminal Slogohimo
Tiyang Alit Wonogiri pada Kendaraan pribadi Bupati Wonogiri
G. Rury Sebastian pada Patung Bedol Desa Riwayatmu Kini
suyatmen alias banceng pada Obyek Wisata Girimanik
Bayu Pradityo pada Sekilas Tentang Wonogiri
Rudiyanto pada Sakit Bisa Dikredit
soeharno teman sekampung Agus Uprit pada Karyawan RM Moro Seneng Tenggelam Di Waduk Gajah Mungkur
ENI KUSRINI RAHARDJO pada Kec Pracimantoro Gelar Pilkades di 3 Desa
astriey shimilikitiy pada Wanita Sebatang Kara Butuh Perhatian
Hamiudin Hamdu pada Mirip Manggis Aroma Serasa Durian
Pecinta infowonogiri.com pada Dana PNPM-MP di Kismantoro
home design tinyportalmedia pada Kegiatan Syawalan TPA Albarokah RW.5 Kismantoro
Pecunta infowonogiri.com pada Enthung Johar Rasanya Lezat
kumpulan soal dan pembahsaanya serta materi pada Kasek Disidang Karena Antar Wanita Bukan Muhrimnya
Muhammad Pangilan Eriel pada Proyek Water Boom Divonis Dihentikan
blendung cah nguter pada Modal SMS Nambang Judi Toto Gelap
Edykismantoro pada Suasana terminal lebak Bulus
Trisno pada Iklan Dept Kehutanan
Edy Kismantoro pada Gunung Merapi Meletus