infowonogiri.com-WONOGIRI- Rintisan Sekolah Dasar Bertarap Internasional (RSDBI) SD Negeri 1 Wonogiri gempar menyusul ancaman bom yang akan meledak pukul 10.20, Kamis (19/10), meski kenyataannya sampai sore kemarin ancaman bom itu tidak atau belum terbukti. Namun guru murid dan wali murid resah sehingga terpaksa kegiatan belajar dihentikan sementara.
Kepala Sekolah sekolah tersebut Pamuji, mengemukakan ia kali pertama menerima SMS sekira pukul 09.00 dari sebuah nomor telepon seluler bernomor 0877360101xx. Pamuji mengaku tidak mengenal pemilik nomor tersebut, kebetulan juga tidak muncul namanya. Nomor tersebut mengirimkan tiga kali pesan.
Isi SMS pertama adalah “Mohon kepada Bapak Pamuji yang terhormat, SD1 Wonogiri mohon hari ini dibubarkan dulu ada bom di belakang gedung. Sewaktu waktu bisa meledak, percaya gak percaya yang penting sudah ada kabar yang meledak…hormat kami…Ari…trims,” begitu pesan SMS yang pertama. Lalu SMS yang kedua adalah “Bapak, tolong sebelum meledak dibubarkan…selamat jalan semoga arwah bpk diterima disisi Allah Swt. Trimakasih. Tengok di belakang gedung ada bingkisan kecil. Sewaktu waktu bisa meledak dalam kurun waktu 62menit,” begitu SMS yang kedua. Lalu SMS yang ketiga yaitu “Pagi pak…?? Sudah bubarkan belum murid2. Karena dibelakang gedung ada bom. Bisakah bapak percaya SMS ini,” ujarnya.
Namun faktanya, sampai pukul 10.30 tepat pada waktu yang dijanjikan meledak tidak meledak. Yang mencurigakan, di belakang kedung ada saksi yang sempat melihat beberapa orang yang mencurigakan berpakaian ala ninja melintas di pekarang belakang gedung sekolah, ditengarai orang tersebut membawa kardus.Perkara tersebut kemudian dilaporkan ke Mapolres Wonogiri. Anak anak sekolah kemudian dipulangkan lebih awal sekira pukul 11.00. “SMS saya kirimkan ke wali murid kebetulan, wali murid ada anggota polisi. Lalu SMS itu diteruskan ke Kapolres dan ditindaklanjuti. Wakapolres turun memimpin langsung melakukan penyisiran ke seluruh ruangan dan sekitar gedung ini,” katanya.
Salah satu siswa yang melihat oknum yang mebncurigakan adalah Avian PM siswa kelas V. tetapi Avian tidak megnetahui kardus diletakkan dimana. Avian mengaku melihat dari dalam kantin sekolah. Saat ia hendak ganti pakian seragam sekolah setelah berolahraga.Kapolres Wonogiri AKBP Ni Ketut Swastika telah memerintahkan Wakapolres Kompol Sudarto dan Kasat Reskrim AKP Sugiyo untuk mengecek kebenaran laporan tersebut, sebagai tindak lanjut dari quick respons. Puluhan polisi datang melalukan penyisiran seluruh ruang kelas dan halaman sekolah serta luar gedung SDN1. Avian juga diminta untuk menunjukan keberadaan pria yang digurigai itu.
Meski polisi membawa alat metal detector, namun tidak menemukan benda apapun yang mencurigakan seperti disebutkan pengirim SMS. Kabar SMS berisi pesan singkat mengenai bom itu cepat sekali menyebar. Wali murid dan sejumlah orang berdatangan, mereka menyaksikan dari luar pagar halaman SDN 1.Mereka kebanyakan merasa khwatir keamanan dan keselamatan anaknya. Sementara pihak sekolah beralasan, dipulangkan siswanya lebih cepat dari pada biasanya, karena diakui SMS itu meresahkan. Sementara diperoleh inforamsi, nomor tersebut adalah milik operator seluler XL wilayah Sukoharjo. “Identitas awal sudah teridentifikasi, asal Begajah, tapi belum boleh disebutkan,” ujarnya. ([email protected])