infowonogiri.com-WONOGIRI-Sillaturahmi dan Halal Bihalal jamaah masjid Al Muttaqin-Karyawan Katering Loan-Karyawan Perusahaan Gunung Subur Surakarta, digelar di Giritirto, Kamis (8/9) dimulai pukul 20.00.
Hadir sebagai penceramah H. Abdulah Robbani. Sebelum ceramah hadirin di suguhi pentas hiburan selawatan ringkes kothekan oleh kelompok Remaja Plosorejo (Replos) Wonokerto dan penyalaan kembang api. “Penyalaan kembang api semoga bisa sebagai sarana pengusir syetan,” kata pranata cara Parno.
Kepala Kelurahan Giritirto Sukimin hadir bersambut, setelah pembacaan ayat suci Alquran Surah Ali Imran 122-140 di lantunkan oleh Muhtar.
Ketua Panitia Suwardi melaporkan kegiatan pengajian yang digelar di halaman masjid Al Muttaqin berkat dukungan takmir dan jamaah. Untuk itu dia mengucapkan terimakasih atas kehadiran dan bantuan hadirin.
Panitia berpesan agar pasca lebaran usai lebar saling maaf memaafkan, maka jiwa umat muslim menjadi bersih suci tidak ada lagi saling menyimpan dendam di antara warga. Sehingga tercipta lingkungan yang kondusif.
Ketua takmir Al Muttaqin Sucipto juga bersambut. Dikatakan sejarah berdirinya masjid Al Muttaqin dan keberadaan Koperasi RT 0R RW 07 cukup di kenal pejabat tingkat daerah sampai pusat. Masjid ini di dirikan berkat bantuan material balungan dari masjid agung Attaqwa Wonogiri yang saat itu bertepatan di renofasi pada tahun 1980an.
Sebagai inti acara Abdullah menyampaikan materi tentang niat amal ibadah dan ikhlas. Segala sesuatu di nilai oleh Allah tergantung pada niatnya. Allahpun memberikan imbalan berdasarkan niat masing-masing. Oleh karena itu setiap amal perbuatan dan ibadah hendaknya selalu di niatkan semata mata hanya karena Allah, bukan yang lain.
Niat harus di luruskan dan di dasari dengan ikhlas. Iklas adalah amal perbuatan yang tidak di pamerkan dan bukan karena ria’. Iklas itu di tanamkan dalam hati di tujukan untuk Allah sejak sebelum bertindak dan harus di pertahankan sampai amal di kerjakan.
Dan yang paling berat adalah menjaga amal ikhlas. “Paling sulit bagi anggota dewan untuk berbuat ikhlas saat membantu masyarakat. Sering kali mereka memberi untuk kepentingan politik. Kalaupun ada mungkin 10 banding 1 dewan,” ungkap Abdullah yang juga anggota DPRD II Wonogiri.
Bahkan, kegiatan sonjo jagong dan layat (SLJ) di manfaatkan politisi untuk meraup kepentingan politis. Sehingga bisa dinilai menjadi SLJ menjadi tidak ikhlas. Dan yang paling berat kedua bagi anggota dewan adalah prasangka buruk. Politisi hampir pasti berperasangka buruk kepada orang lain terutama lawan politiknya. Lanjut Abdullah.
Ujung-ujungnya sesama politisi saling menjelekkan dan menjatuhkan lawan padahal mencacimaki sesama muslim adalah dosa besar. Sama halnya dengan profesi ulama, ustadz, orang kaya dll, ada banyak orang beramal agar digelari dermawan. Orang kaya ulama dermawan adalah kelompok orang yang paling berpeluang masuk surga.
Soal resep rumah tangga bahagia, Abdullah memberikan resep. Resepnya “lengo kayu“. Siji mentheleng sing siji menengo, yen teko ngguyuo. Tanamkan rasa cinta pada keluarga dan cinta pada yang kuasa. Ciri-ciri jatuh cinta adalah selalu menyebut namanya, selalu ingin bertemu dan bersama sera rela beramal dan berkorban serta setia. Dengan hidup penuh cinta syukur menjadikan hidup menjadi bertambah barokah. ([email protected])