infowonogiri.com-WONOGIRI-Sebagian kaum muslimin di Kabupaten Wonogiri telah melaksanakan shalat idul fitri pada Selasa (30/8), namun sebagian lagi belum melaksanakannya.
Berdasarkan pantauan infowonogiri.com diperoleh kabar pelaksanaan shalat idul fitri pada Selasa pagi kemarin antara lain dilaksanakan di Jl Raya Jendral Sudirman, tepatnya di depan Markas Kodim 0728 Wonogiri dan di lapangan Bantarangin Wonoboyo Wonogiri, di masjid Almaududi Sonoharjo Wonogiri, Al Muklisun Kerdukepik Wonogiri.
Sementara ada sebagian banyak yang belum melaksanakan shalat I’d, dikabarkan mereka akan melaksanakan pada Rabu (31/8). Antara lain masjid Attaqwa Wonogiri juga belum melaksanakan, jamaah masjid Baitul Quran Ponpes Ma’had Aly Pokoh Wonogiri. Terlepas pro dan kontra atas ketidaksamaan dalam menentukan 1 Syawal 1432H diantara golongan umat islam, yang jelas dan pasti adalah meninggalkan kebingungan bagi masyarakat awam. Sementara pemerontah pusat dan daerah lambat mengambil keputusan.
Contoh bukti kebingungan adalah, pengurus masjid Baitul Quran awalnya tidak melaksanakan takbir usai shalat isya dan tidak taraweh, tetapi sebagian masyarakat setempat bertakbir, belakangan pengurus memutuskan takbir melalui speaker sambil menunggu pengumuman keputusan hasil sidang isbat oleh pemerintah pusat. Namun akhirnya setelah pemerintah mengumumkan resmi tgl 1 Syawal 1432H jatuh pada 31/8 memutuskan mengikuti pemerintah, namun ada sejumlah ustadz yang memilih shalat I’d pada hari ini, Selasa (30/8) dengan alasan menjadi imam shalat ied, sperti yang dikemukakan ust Lutfi.
Contoh kebimbangan masyarakat Gajah Mungkur Wonogiri. Senin petang kemarin sudah mengumumkan melalui publikasi mobil keliling bahwa MGM akan menggelar pawai oncor dan pesta kembangapi di lokasi pantai wisata WGM. Faktanya pelaksanaan takbir seribu oncor dan pesta kembang api molor baru dimulai sekira pukul 21.00. “Kami memutuskan tetap taqbir pada malam ini, nah gimana lagi karena masa sudah terlanjur ngumpul, obor sudah dinyalakan, masak mau ditunda besok ngikut pemerintah, dari pada resiko saya ikut Muhammadiyah saja,” ujar salah satu panitia.
Asal tahu kegiatan takbir keliling dengan dimeriahkan pawai seribu oncor, pesta kembang api di WGM diprakarsai oleh Bondan seorang Ketua PK Partai Golkar Kecamatan Wonogiri Kota. Sementara pawai oncor pesta kembang api dan takbiran kemarin berjalan aman terkendali. Namun dapat disimpulkan kegiatan tersebut tidak terkonsep. Peserta yang mayoritas anak anak masing masing membawa satu oncor menyala, hanya sekedar berkumpul dan menyalakannya. Barisan kedatangan peserta juga tidak tertata alias semrawut dan tidak tersusun. ([email protected]).