infowonogiri.com-WONOGIRI-Awal pekan ini, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Kabupaten Wonogiri dan staf melakukan kunjungan kerja ke Kotamadya Probolinggo Jawa Timur. Rombongan dipimpin langsung oleh Kabag Humas Wonogiri Waluyo. Turut serta dalam rombongan 12 wartawan media cetak harian, mingguan, bulanan, elektronik dan digital.
Rombongan diterima oleh Kabag Humas dan Protokol Pemkot Probolinggo Gatot Wahyudi Kepala Bappeda Budi Krisyanto bersama staf. Tampak hadir lima wartawan media cetak lockal TV nasional.
Waluyo menjelaskan, tujuan dan alasan Humas Pemkot Probolinggo dipilih sebagai kota tujuan, karena Kota Bayuangga (Banyu angin anggur dan mangga) itu meraih predikat sebagai Kota Adipura berkat manajemen tata kota dengan icon seribu taman-nya, dan juga Kota Probolinggi meraih predikat sebagai Kota yang meraih Predikat Kinerja Terbaik.
Selain itu Probolinggo juga berhasil mengolah sampah tampa masalah. Sampah yang dikelolala di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak menimbulkan bau busuk dan bahkan tak seekor lalatpun berada di kawasan limbah dan sampah. Nah keberhasilan Walikota dan pejabat disana ternyata tidak terlepas peran serta wartawan media masa cetak dan elektronik yang bertugas meliput di sana.
Wartawan yang berada di wilayah Tapalkuda di Jawa Timur itu antara lain wartawan Radar Bromo (Jawa Pos Grup), Memorandum, Tunas Bangsa, RRI, SCTV. Menurut Gatot Wahyudi, hubungan wartawan dengan Walikota Probolinggo HM Boechori-Wawali Bandyk Sutrisno sangat baik dan professional. Demikian juga hubungan pejabat Humas dengan Wartawan sama sama saling menghargai tugas peran dan tanggunjawabnya.
Suyuti wartawan Radar Bromo mengemukakan, bahwa Walikota, Wawali Kota, Pejabat Dinas Kanto dan Bagian Humas di Kota Probolinggo tidak pernah mengintervensi tugas dan tanggungjawabnya wartawan. Sebaliknya wartawan di sana, tidak pernah mengintimidasi pejabat birokrat di Probolinggo. “Hubungan wartawan dengan Walikota dan pejabat disini baik dan setara,” kata Suyuti.
Wartawan juga tidak pernah “dimintai tolong” untuk membantu ngogrok-ngogrok anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) apalagi mempengaruhi pembahasan RAPBD Pemkot setempat. “Justru tugas wartawan di sini adalah mengawasi jalannya penggunaan APBD,” katanya.
Sementara Yudi, wartawan Memorandum dan Ikhsan pengurus PWI Probolinggo menambahkan media masa setempat benar benar mampu menjadi potret masyarakat, bukan sebagai corong pejabat pemerintah setempat. Sedangkan peran pemberitaan pembangunan media masa di sana berusaha bekerja sama saling menguntungkan dengan pengusaha maupun Pemkot setempat. (bgs)