infowonogiri.com-WONOGIRI-Satu unit mobil Toyota Hilux bantuan dari Kementerian Pemberdayaan Daerah Tertinggal (PDT) diamankan oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informastika (Dishubkominfo) Kabupaten Wonogiri. Penyebabnya, mobil tersebut disalahgunakan tidak sesuai fungsi dan peruntukannya oleh Kepala Desa Purwoharjo Kecamatan Karangtengah.
Modusnya, Kades Purwoharjo berinisial Kus, menggunakan mobil itu untuk kepentingan pribadi dan keluarganya. Padahal, menurut Surat Keputusan Bupati Nomor 384 tahun 2010, mobil tersebut untuk kepentingan Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) antara lain untuk angkutan hasil pertanian dan perkebunan dan kemasyarakatan warga setempat.
“Mulai hari ini mobil itu saya tarik, STNK dan Kontaknya juga saya amankan di sini. Ini peringatan bagi yang lain,” ujar Kepala Dishubkominfo Drs IGE Budiyanto, Kamis (23/6/11) kemarin. IGE mengaku sangat menyesalkan tindakan Kades tersebut. Pasalnya sejak enam bulan silam hingga kemarin, OMS tidak mengetahui sama sekali mobil Pic Up Nopol AD 9573 MG dari mana dan untuk siapa.
Modus yang dilakukan Kades saat menggunakan mobil tersebut adalah dengan cara menutup lambang Pemda Wonogiri dan tulisan “Pemerintah Kabupaten Wonogiri DAK Sarana Prasarana Perdesaan Di Daerah Tertinggal Tahun Anggaran 2010” dengan film hitam, yang terpasang di kanan dan kiri pintu mobil itu. “Mobil itu untuk kepentingan pribadi dan keluarga, bahkan masyarakat tidak tahu ada bantuan mobil untuk kepentingan warga,” tambah IGE.
Oleh Kades tersebut, mobil itu sering digunakan keluar kota, seperti ke Pacitan, Surabaya, Surakarta dank e luar Kota/Kabupaten yang lain. Angka kilometer mobil tersebut sudah menunjukan angka 6000. Angka tersebut menurut IGE tidak masuk akal. Lebih parah lagi, mobil tersebut sudah mengalami kerusakan parah. Dasbord kanan depan sudah dicat ulang dan kaca lampu pecah berlubang. “Anehnya lagi dalam pembukuannya, tidak ada pemasukan sama sekali dari pemanfaatan mobil itu,”.
Terungkapnya masalah tersebut, berawal dari laporan masyarakat yang disampaikan ke kantor Dishubkominfo, lalu ditindaklanjuti dengan melakukan investigasi pengawasan dan monitoring. Sepekan silam, tepatnya Kamis (16/6/11) seluruh penerima bantuan mobil itu dipanggil ke kantor Dishubkominfo untuk dibina. “Kades itu tidak berani datang. Yang datang supirnya. Hari itu juga cabut,” akunya.
Asal tahu, enam bulan silam Kementrian PDT Pemerintah Pusat memberikan bantuan delapan unit mobile Totoya Hilux untuk 8 Desa tertinggal di 7 Kecamatan se Wonogiri. Yaitu untuk Desa Bugelan Kecamatan Kismantoro, Golo (Puhpelem), Jeblogan dan Purwoharjo (Karangtengah), Sumberagung (Pracimantoro), Gendayaan (Paranggupito), dan Bakalan (Kismantoro). Tujuah dari ke delapan OMS penerima mobil tersebut secara umum telah memanfaatkan sesuai ketentuan.
Kepala Desa Purwoharjo, berinisial Kus tidak berhasil dihubungi. Operator handphone yang bersangkutan meminta agar direkam pesannya. Sedangkan Camat Karangtengah, Joko Triyono mengaku baru mengetahui jika mobil yang bersangkutan telah ditarik oleh Dishubkominfo. Jauh sebelumnya, dia mengaku sudah mendengar informasi berkaitan penyalahgunaan mobil tersebut.
Joko Triyono mengaku sudah melakukan pembinaan, namun Kades yang bersangkutan tidak menggagas peringatan camat setempat. “Karena Kecamatan Karantengah termasuk daerah terisolir, kami meminta agar mobil tersebut dialihkan untuk OMS di Desa lain yang sangat membutuhkan. Terutama untuk transportasi hasil pertanian dan kemasyarakatan. Apalagi di wilayah kami tidak ada sarana angkutan umum,” harap Joko Triyono. (bsr)