infowonogiri.com-WONOGIRI-Dalam sepekan ini banyak orang berdatangan ke Dusun Bulusari Desa Bulusulur Kecamatan Wonogiri, baik waktu pagi, siang sore bahkan malam hari. Ada anak anak usia dibawah umur lima tahun, anak remaja, orang tua bahkan manula (manusia usia lanjut).
Mereka datang berduyun duyun ingin mendatangi belik tiban atau sumur tiban yang terletak di pekarangan tegalan milik mbah Suyeg (65) warga setempat. Mereka juga ingin merasakan langsung air yang muncul dari pekarangan yang tampaknya gersang itu, namun memunculkan sumber air yang deras.
Asal tahu belik tiban tersebut terletak di tegalan yang terlihat gersang. Namun ternyata di sana ada semacam belik/sumur berbentuk bulat melingkar dengan ukuran diameter 50cm dan sedalam sekira 40 cm. Dari permukaan, air sumur tersebut tampak keruh, namun jika air itu diambil tampak jernih.Kebetulan permukaan air belik tiban tersebut sangat dekat dengan bibir sumur itu, hanya berjarak sekitar 25 cm. Sehingga siapapun yang ingin mengambil air tersebut sangat mudah. Cukup menjulurkan tangannya atau menggunakan gayung yang digunakannya, gratis.
Awalnya informasi keberadaan belik tiban itu hanya diketahui oleh warga Dusun Bulusar dan Sekitarnya. Secara perlahan informasi itu menyebar luar sampai keluar wilayah setempat. Bahkan kabar belik tiban itu telah terndengar sebagian keluar kota kecamatan Wonogiri Kota.Antara lain dari Ngadirojo, Wuryantoro Pracimantoro dan sekitarnya. Maksud dan tujuan setiap orang yang datang berbeda satu sama lain. Tergantung bedasarkan informasi yang diterima. Ada yang mendapatkan informasi, air sumur tersebut bisa untuk mengobati segala macam penyakit.
Ada pula yang mendapatkan informasi, katanya sumber air itu dapat dijadikan sebagai obat kuat dan bisa dijadikan sebagai obat awet muda, awet tua dan awet sehat. Bagi pria bisa menjaga keperkasaannya. Dan bagi perempuan bisa menambah aura kecantikannya.
Tentu bagi mereka yang percaya dengan informasi itu, tidak mau kehilangan kesempatan. Mereka datang lalu memanfaatkan air belik itu. Ulah setiap orang yang datang berbeda satu sama lain. Ada yang mengambil air lalu meminumnya. Seperti yang dilakukan Paniyem (58) Sumi (56) Wiwin (26) warga Wonogiri.Ada pula yang menggunakan air itu untuk membasuh muka, membasuh kaki, tangan, perut dan lainnya. Ada pula yang memanfaatkan air untuk berwudlu. Ada juga yang memasukan air ke dalam botol kemasan untuk dibawa pulang.
Bagi yang mencicipi air belik tiban tersebut, menurutnya ada yang merasakaan air itu asin, manis, kecut dan bahkan ada yang merasakan dingin dan segar. Adapula yang merasakan air itu terasa pahit. “Rasanya macam macam mas, ada asinnya, ada manisnya dan aca kecutnya,” ujar Wiwin (28) dan Santi (23) warga Bulusulur RT 2 RW 3 Bulusari Wonogiri.
Wartawan ini mencoba air itu untuk berwudlu. Meski tampak keruh, namun dicibuk air itu tampak jernih dan segar airnya. Tidak bohong. Asli airnya. Mau mencoba silahkan datang kesana. Wartawan ini kemarin berhasil bertemu dengan orang yang kali pertama menemukan belik tiban itu.
Siapakah? Dialah Loso (57) warga Bulusari RT 03 RW 04. Suami Simpen (54) itu menceritakan, belik tiban itu ditemukan Senin Pon 31 Mei silam. Awalnya saat bertani di tegalan itu, tampak terlihat tanah basah akibat rembesan air memanjang. Lalu dirunut hingga ditemukan sumber air yang muncul dari tanah tegalan yang gersang itu. Awalnya dia mengaku takut menceritakan hal itu kepada warga lain. Kemudian dalam rapat bersama warga desa, hal itu disampaikan.
Akhirnya disepakati sumber tanah permukaan sumber air itu dikeruk dan digali. Ternyata sumbernya airnya kian besar, hingga kemarin. “Awalnya dikira ada pipa PDAM pecah, padahal di sini tidak ada jaringan PDAM dan jauh dari sungai,” kata ayah tiga anak itu, Rabu (22/6/11) kemarin. (bsr)