WONOGIRI-Puluhan orang banyak yang berminat untuk mengadopsi seorang bayi buangan yang ditemukan di Desa Tunggur Kecamatan Slogohimo, beberapa waktu lalu. Pun alasan calon pengadopsi bervariatif. Ada yang mengatakan karena belum mempunyai anak sama sekali, baru punya satu anak perempuan saja, sudah punya dua anak tetapi belum punya anak lelaki dan alasan lainnya.
Namun demikian sampai Kamis (24/2) kemarin belum ada keputusan tetap hak asuh bayi berjenis kelamin lelaki itu. Karena itu, Kepala Desa Tunggur Titik Sri Suryani didampingi perangkat desa setempat, menghadap ke Bupati Wonogiri Danar Rahmanto dan Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setyo Nugroho. Tujuannya untuk meminta petunjuk Bupati dan Ketua DPRD.
Danar mengarahkan Kades Tunggur calon pengadopsi bayi tersebut adalah warga penduduk Tunggur yang mapan secara ekonomi dan belum mempunyai anak. Hal senada disampaikan Wawan Setyo Nugroho. “Bupati dan Ketua DPRD Wonogiri mengarahkan agar bayi temuan itu diadopsi oleh orang yang tepat,” kata Kades berambut pirang itu.
Dijelaskan, sejak bayi itu ditemukan, 10 hari yang lalu, belasan pasangan keluarga asal Slogohimo dating menyatakan ingin mengadopsi anak itu secara resmi, sebagian lain ada pula yang dating dari luar daerah. Namun tidak semua memenuhi syarat. Hanya ada beberapa pasangan yang layak menjadi orang tua asuh bayi bernasib baik itu, karena tertolong hidup.
“Salah satu pasangan paling tepat adalah Gito (47) – Nyamik (35), pasangan ini sudah 15 tahun menikah namun belum dikaruniai anak. Gito adalah pemborong di Jakarta. Ekonominya tampak sudah mapan,” kata Titi. Atas petunjuk Bupati, maka akan segera ditetapkan orang tua hak asuh atas bayi tersebut di di Kantor Dispenduk Capil dan Pengadilan Negeri Wonogiri.
Bayi yang ditemukan 13 Januari lalu telah diberinama Muhammad Hakiki. Sementara ini Muhammad Hakikim dirawat oleh Kades Tunggur. Secara umum kesehatan dan pertumbuhan M Hakiki sehat dan normal. Setiap harinya, Hakiki disuplay makanan dan minuman bersuplemen tinggi.
Terpisah Gito dan Nyamik dihubungi terpisah menyatakan siap dan dengan senang hati untuk menjadia orang secara resmi. “Saya sudah menikah 15 tahun, tapi belum punya anak. Dulu saya mau ngadopsi anak temuan di Tunggur, tapi kalah dulu dengan orang lain. Ini ada lagi saya siap dan senang untuk mengadopsi. Kalau jadi, saya akan tinggal di rumah untuk membesarkan bayi itu,” ujar Nyamik yang biasanya ikut bekerja bersama suaminya di Jakarta.
Sekedar informasi, bayi lelaki itu ditemukan di dalam karung plastik di tepi jalan antara rumah bersalin dan puskesmas pembantu di Jl Desa Tunggur Kecamatan Slogohimo. Saat ditemukan bayi diperkirakan baru berumur 2 jam. Dalam kondisi tali plasentas dan belum dipotong. Sampai saat ini belum ditemukan siapa ibu kandung bayi tersebut.([email protected])