WONOGIRI-Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri Suparno mengatakan peraturan pengadaan kuota 10 persen bagi siswa kurang mulai diterapkan. “Pemerintah meminta sekolah untuk menyediakan kursi 10 persen bagi anak didik yang kurang mampu. Tujuannya untuk pemerataan pendidikan akan segera terwujud,” ujar Suparno di hadapan Bupati Danar Rahmanto ratusan murid dan guru SMKN Negeri 2 Wonogiri yang tengah menghadiri peresmian gedung laboratorium SMKN 2 Wonogiri, di Bulusulur Wonogiri, Rabu (22/12).
Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri berjanji akan memfasilitasi warga miskin yang akan menyekolahkan anak mereka di sekolah kejuruan. Pasalnya sekolah kejuruan kini kian diminati masyarakat. Sebab setelah lulus dari sekola kejuruan siswa diarahkan bisa mandiri dan siap bekerja.
Kepala Sekolah SMKN 2 Wonogiri Dikin menambahka, pihaknya telah mengalokasikan dana sebesar Rp.50 juta untuk didik yang kurang mampu sebanyak 50 anak didik. Disisi lain, menurut Dikin, kini minat masyarakat bersekolah di sekolah kejuruan kian meningkat dibadingkan dengan sekolah kejuruan tahu lalu. Dari segi prestasi juga tidak kalah dengan sekolah lain. (bsr)