infowonogiri.com-WONOGIRI-Sejak seminggu yang lalu sampai hari Kamis (9/12) Kota Sukses Wonogiri masih diguyur hujan. Akibat diguyur hujan saban hari, bencana alam banjir dan tanah longsor meluas, dari tujuh Kecamatan kini menjadi 10 kecamatan. Tiga kecamatan yang menyusul adalah Wonogiri kota, Jatiroto dan Slogohimo.
Di Wonogiri Kota, talud dan tebing seluas 30 kali 4 meter di Lingkungan Cubluk Kelurahan Giritirto longsor. Di wilayah lain masih di dalam kota, yaitu di lingkungan Kedungringin dan Sanggarahan Wonogiri kota juga terjadi banjir. Banjir akibat luapan dari sungai Bengawan Solo ini merendam pekarangan jalan kampong dan beberapa rumah. Akibat bencana itu ditaksir mengkibatkan kerugian belasan juta rupiah.
Sementara di wilayah Jatiroto dan Slogohimo dua buah dam ambrol akibat hujan deras yanr terjadi Rabu (9/12). Dilaporkan, kedua dam tersebut tengah dalam perbaikan karena usianya yang telah tua. Akibatnya pemerintahpun merugi ratusan juta. Akibat lain, pertanian seluas 50 hektare di wilayah Jatiroto terancam kering pada masa Tanam II dan III mendatang.
“Di Jatiroto Dam Kepuh II di Desa Cangkring buatan tahun 1957 sepanjang 14 meter ambrol total. Dam itu sedang diperbaiki, tapi malah diterjang banjir. Di Slogohimo Dam Kanthil di Desa Sambirejo dibangun tahun 1980-an silam juga ambrol total,” jelas Ngadino, Ka Bid Pengairan Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral Wonogiri kemarin (9/12).
“Dulu dana perbaikan untuk Dam Kepuh II disediakan Rp.253 juta dan untuk Dam Kanthil disediakan Rp.50 juta, ndilalah keburu kena bencana alam. Praktis, pengerjaan harus dimulai dari awal kembali dan dianggarkan kembali. Termasuk tanggul Dam-nya,” katanya.
Terpisah, Camat Jatiroto Panji Titoyuwono melaporkan, selain Dam Kepuh II yang rusak parah akibat banjir, bencana lain dialami kelompok tani “Jatiwarih”. Ribuan bibit pohon sengon, jati, trembesi terhanyut banjir. “Itu program Kebun Bibit Rakyat (KBR) dari Kemenhut di dekat Dam Kepuh. Rumah milik Paimin (45) warga Dusun Dawe Desa Ngelo rusak akibat kelongsoran,” laporanya.(bsr)