infowonogiri.com-KARANGTENGAH-Proyek pembangunan betonisasi sepanjang 800 meter di Desa Purwoharjo Kecamatan Karangtengah dikeluhkan warga setempat. Pasalnya, proyek tersebut belum kelar, padahal telah dikerjakan sejak awal Oktober, dan hingga Desember ini belum ada tanda-tanda pembangunan dilanjutkan, sejak sepekan ini.
Akibat betonisasi mangkrak, menjadikan rawan bagi pengguna jalan, utamamnya kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua. “Pembangunan betonisasi dikerjakan terpotong-potong, ada yang separuh jadi, separuh jalan belum jadi,” ujar Yatno warga setempat dan Darsono pengguna jalan asal Ngadirojo.
Jalan yang dibeton tersebut menghubungkan dua Dusun, Dusun Ngumbul dan Dusun Ciro di Karangtengah. Juga jalur dari dan menuju ke Pacitan dan Wonogiri. Tebal beton berkisar 15cm. Kondisi tersebut membahayakan kendaraan. Jika tidak berhati-hati, bisa berdampak ban pecah, dan rawan terperosok ke jurang. Anehnya, tidak ada papan nama perusahaan yang mengerjakan proyek itu.
Yatno, salah satu warga Dusun Ngumbul berpendapat, jalan di desanya lebih baik dibandingkan sebelum dibeton. Menurutnya kondisi jalan saat ini membahayakan pengendara. “Penak sebelum dibeton. Sudah ada empat kendaraan truk masuk selokan. Jalan ini bahaya bagi kendaraan, saya ganti ban satu kali karena meletus. Pernah ada tabrakan motor di tikungan,” katanya.
Hal yang sama dikemukakan Wanto (42) supir truk pengangkut tiang listrik. Ia mengatakan sudah habis dua ban karena ban meletus setelah ngesot dan terperosok sisi jalan beton. “Ban sudah habis dua. Repot mas, jalan seperti ini. Gardan truk teman saya juga ambrol karena terperosok,” katanya. Bejo (35) warga Karanganyar, Karangtengah, supir truk kayu juga mengalami hal yang sama.
Kepala Desa Purwoharjo Kusgiyanto berharap proyek betonisasi tesebut segera diselesaikan. Selama pengerjaan, jalur tersebut ditutuppun warga tidak keberatan. Sebab ada akses lain lewat Pacitan Jawa Timur. Warga juga meminta, setelah dibetonisasi, kendaraan yang melintas harus ditonase. Tujuannya agar jalan awet. “Kendaraan yang kelebihan muatan dialarang lewat,” katanya. ([email protected])