GGLINK-NEWS-WONOGIRI-Jangan mengolok olok anak. Sebab mengolok olok anak itu kontra poduktif dengan tujuan pendidikan. Bahkan ngelokke anak dinilai telah melakukan pembunuhan karakter. Dampaknya anak akan menjadi peragu bahkan menjadi penakut.
Itu pesan moral dari Sumanto Pengawas TK SD UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Wonogiri di hadapan ratusan wali murid SD Negeri 3 Wonoboyo Wonogiri, Kamis (28/10). “Jadi orang tua itu jangan selalu mengolok olok anak. Opo opo opo dielok elokke, itu pembunuhan karakter. Dampaknya anak menjadi peragu dan penakut,” ujar Sumanto.
Misalnya, kebiasaan anak anak di rumah belajar sembari bermain. Seperti belajar computer dan belajar elektronik. Nah kalau baru menyentuh saja anak sudah kena marah dan dilarang orang tua maka anak menjadi peragu dan takut belajar.
“Jangan jangan salah, jangan jangan rusak,” ujarnya. Menurutnya, belajar sambil bermain pada usia dini jauh lebih membekas dari pada belajar ketika sudah dewasa. Sumanto mengingatkan, tujuan pendidikan adalah membentuk anak yang cepat mandiri, cerdas, terampil, beriman dan bertaqwa.
https://www.airmaniax.com/air-maniax-birthday-parties/
Kesukesan seorang anak didik dibangun dari tiga hal. Intelektual, emosional dan spiritual. Pengaruh kecerdasaan terhadap kesuksesan anak hanya 20 persen. Pengaruh emosional dan spiritual jauh lebih menentukana kesuksesan anak ketika dewasa kelak.
“Contoh, Gayus itu cerdas. Karena kecerdasannya dia mudah cari uang. Tapi karena tidak didasari dengan spiritual yang kuat ternyata dia korupsi,” katanya. Untuk itu dia mengingatkan agar anak anaknya dibekali juga dengan agama.([email protected])