infowonogiri.com-WONOGIRI=Penempatan mantan Direktur PDAM Wonogiri Drs H Sumadi MM sebagai staf di Kantor Bagian Perekonomian Sekda Pemda Wonogiri dinilai tidak tepat dan tidak proposional. Sebab golongan dan kepangkatan Sumadi lebih tinggi dibandingkan dengan Kepala Bagian (Kabag) Perekonimian yang kini dijabat oleh Sumardjo.
Hal itu dikemukakan oleh Ketua LSM Nurani Wonogiri Drs Suwoso MM di ruang lobi Sekda Wonogiri, Kamis (22/9). “Sumadi ditempatkan sebagai staf di Bagian Perekonomian dengan golongan atau pangkat IVB tidak tepat. Itu tidak proporsional dan tidak professional, juga menyalahi aturan. Sebab Kabagnya (Sumardjo, red) golongannya baru IVA,” kata Suwoso mantan camat Wonogiri Kota itu.
Suwoso berpendapat, seharusnya Sumadi tempatkan di Dinas Pendidikan –sesuai habitatnya- yaitu bisa ditugaskan sebagai guru. Alasannya kalau tugas PNS sebagai guru tidak terikat dengan golongan dan kepangkatan maupaun eselon. “Kalau ditugaskan sebagai guru malah pas, sebab dia (Sumadi,red) habitatnya di sana, dan itu malah tidak menyalahi aturan. Dan tidak harus sebagai kepala sekolah,” tambah Suwoso.
Sementara Sumadi sejak ditempatkan sebagai staf di Bagian Perekomian, sejak Senin (19/9) sampai Kamis (22/9) lalu belum pernah ngantor. Di kantor Bagian Perekonomian yang bersangkutan tidak ada. Dikonfirmasi melalui telepon yang bersangkutan menyatakan sedang menenangkan hati dan pikiran terlebih dahulu. “Saya ngedem of dulu, saya gak mau koment,” ujarnya.
Terpisah Kabag Perekonomian Sumardjo mengatakan bahwa penempatan Sumadi bersifat sementara. “SK Sumadi secara otomatis kembali ke Perekonomian. Sebab dia asalnya juga dari Perekonomian. Namun sifatnya sementara sambil menunggu proses,” ujar Sumardjo. Sumardjo juga sepakat jika penempatan Sumadi sebagai staf tidak tepat dilihat dari sisi pangkat dan golongan.
Diluar itu, Suwoso menyoroti system kaderisasi pejabat Pemda Wonogiri. Diprediksi pada 2012 dan seterusnya Wonogiri terancam krisis pengkaderan. Sebab system pengkaderan tidak berjalan normal. Itu terjadi sejak sepuluh tahunan yang lalu pada pemerintahan yang lama. “Pengkaderan pejabat seharusnya sesuai tataran birokrasi pangkat dan golongan. Kalau pertimbangan politis dan pragmatis maka akan rusak,” katanya.
Akibat dampak pengkaderan yang keliru, pada 2012 Wonogiri akan kehilangan 12 pejabat eselon sebanyak 12 orang karena pension. Antara lain Gembong MH (Assiten III/IVC), Soemarjoto (Dispendukcapil), Dwidono (Staf Ahli IVB), Budisena (Sekda/IVC), IGE Budianto (Dishubkominfo/IVC), Pranoto (Disbudparpora/IVC), Endang (Staf Ahli/IVC), Kesdu (Staf Ahli/IVC), Sri Wiyoso (Disnakertrans/IVC), dan Gatot Gunawan (Kesbanglinmas/IVB). ([email protected])