Jumat, November 15, 2024
BerandaNewsNyadran Puasa Penjual Bunga Untung Banyak

Nyadran Puasa Penjual Bunga Untung Banyak

infowonogiri.com-WONOGIRI- Tanggal 1 Ramadhan 1432 H bertepatan dengan Kalender Masehi 1 Agustus 2011. Mulai Senin (1/8) umat islam, tentu yang beriman, akan melaksanakan ibadah puasa wajib ini. Puasa ramadhan ini akan berlangsung sampai Senin 29 Agustus mendatang. Sesuai kalender Nasional, lebaran akan jatuh pada tanggal 30 Agustus 2011.

Beberapa pekan menjelang puasa ramadhan, pedagang bunga di Pasar Wonogiri mengaku mendapatkan keuntungan cukup banyak, jika dibandingkan berjualan pada hari hari biasa. Sebab sebagian masyarakat Wonogiri masih terdapat tradisi Nyadran atau sering disebut nyekar. Nyadran adalah semacam aktifitas mendatangi makam leluhur orang tua dan atau makam anggota keluarga, maupun tokoh masyarakat.

Nyadran biasa dilakukan pada bulan Sy’ban atau Ruwah. Kultur ritual berbau animisme dan dicampuradukkan dengan agamis itu bertujuan untuk memberikan doa untuk orang yang sudah meninggal dan atau meminta doa kepada Tuhan untuk para leluhurnya. Sebelum doa dipanjatkan, dilakukan ritual bersih bersih makam baik yang bernisan-maupun makam yang tampa nisan, tabur bunga dan minyak wangi.
Di daerah lain, di Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap, Nyadran dilakukan dua kali. Yaitu menjelang bulan puasa Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri. Aktifitas Nyadran yang dilakukan masyarakat Cipari nyaris sama seperti di Kabupaten Wonogiri. Yaitu membersihkan makam anggota keluarga yang lebih dulu meninggal, antara lain kakek, nenek, orang tua dan anggota keluarga lainnya.

Nah tradisi Nyadran menjadi cerita tersendiri bagi Nunik (40) warga Kajen Giripurwo Wonogiri. Nunik adalah pedagang bunga (kembang) yang mangkal di Pasar Kota Wonogiri. Ibu tiga anak itu menjajakan bunga di koridor pintu utama Pasar Kota. Dia menyediakan berbagai macam bunga asli, paling tidak jenis bunga yang sediakan ada tujuh warna.

Seperti bunga mawar merah, mawar putih, kanthil, melati, kenanga, pandan, aster merah, aster putih dan beberapa jenis minyak wangi. Selama beberapa pecan menjelang puasa itulah Nunik mendapat untung banyak. “Kalau untung sehari besarannya hanya Rp.20-30 ribu, siapa yang mau jualan kembang. Paling tidak sehari bisa memegang Rp.100 ribu, terkadang lebih dari itu,” katanya.

Nunik tidak jualan sendirian di koridor dekat tangga masu pasar Kota itu. Di sana ada Mbah Karto, Mbah Amat dan Mbah Suli. Tiga nama yang tersebut terakhir pedagang bunga asal Klaten dan Boyolali. Dalam sehari mereka berempat bisa menjual bunga rata rata 5kg. Bunga tersebut, menurut mereka didrop dari Kabupaten Boyolali.

Enaknya berjualan bunga, menurutnya, mereka tidak perlu mencari barang dagangannya. Stok dagangan dikirim oleh semacam peloper. Peloper selain ngdrop bunga, juga mengambil stok bunga yang tidak laku. Biasanya kesegaran bunga hanya mampu bertahan maksimal 4 hari. “Kita terima barang, lalu kita jual. Barang yang tidak laku terjual ditarik diganti yang masih segar,” katanya. ([email protected])

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

dwi pada
tami pada
AGITATA pada
seno pada
Redaksi pada
Drs. Panjul pada
Minni pada
Ciko pada
Dian Ari Anggara pada
Redaksi pada Redaksi
nofiana pada
Singo pada
bagus sarengat pada
liverpool pada Redaksi
agung saputra pada Pandowo Merahkan Karawang
anto pada
anto pada
medoel pada
SINGO pada
Koperasi Produsen Kahelaan Jaya pada Pabrik Jamu Mebutuhkan Ribuan Ton Empon Pertahun
Koperasi Produsen Kahelaan Jaya pada Pabrik Jamu Mebutuhkan Ribuan Ton Empon Pertahun
wonogiri pada Redaksi
poppy pada Redaksi
wonogiri pada Redaksi
wonogiri pada Redaksi
bupati singkong pada Si Anak Yatim Yang Mandiri
Sekarimbi pada Pakaian Se-almari Dicuri
fahri dwi setyawan, S.Kom pada Kunjungan Dinas Pendidikan ke Bupati
wonogiri pada Redaksi
dimas pada Redaksi
Ki Ranjang pada Hasil Pilkades di Ngadirojo
Mak Cendol pada Hasil Pilkades Di Manyaran
Giri Amparan Jati pada Pembangunan Pabrik BH Dimulai
ANTONIUS SRI HARJONO pada Wisata Air Telaga Rowo Batuwarno Dibuka
mBetal boy pada Raskin Berkutu dan Berdebu
Khozin Sobo pada Wonogiri Ber-Shalawat
Aryo jagalbilowo pada Redaksi
ANTONIUS SRI HARJONO pada Ada 200 Zona Pendirian Tower
prapto gypsum pada Maling Resahkan Wonogiri Kota
prapto gypsum pada Maling Resahkan Wonogiri Kota
kube berkah mandiri pada Donor Darah PMI Ranting Wuryantoro
bambang pada Terapi Ion Elektrik
bejodomas pada Terapi Ion Elektrik
ANTONIUS SRI HARJONO pada Profile Kepala UPT OWSA WGM
ANTONIUS SRI HARJONO pada Guntur Wasito : Jangan Rebutan Jabatan
ANTONIUS SRI HARJONO pada Guru PNS SD Jatiroto Menjadi Korban Gendam
ANTONIUS SRI HARJONO pada Kejar Target Sampai Lupa Mencari Istri
ANTONIUS SRI HARJONO pada Pulang Dari Jakarta Katiman Gantung Diri
mastris bengkel hp etan timbuljaya pada Tabrakan Suzuki Ertiga vs Honda Supra Satu Korban Tewas
Aryo jagalbilowo pada Lagi, Bocah SMP Cabuli Balita
herzsya pada Redaksi
Pardi Supardi pada Pilkades Sedayu Catat Rekor
Warga Desa Sedayu pada Pilkades Sedayu Catat Rekor
Baridah Widodo pada Pondhok Dhahar Gege Wonogiri
Joko Jolodhot pada Aktivitas di Terminal Slogohimo
Tiyang Alit Wonogiri pada Kendaraan pribadi Bupati Wonogiri
G. Rury Sebastian pada Patung Bedol Desa Riwayatmu Kini
suyatmen alias banceng pada Obyek Wisata Girimanik
Bayu Pradityo pada Sekilas Tentang Wonogiri
Rudiyanto pada Sakit Bisa Dikredit
soeharno teman sekampung Agus Uprit pada Karyawan RM Moro Seneng Tenggelam Di Waduk Gajah Mungkur
ENI KUSRINI RAHARDJO pada Kec Pracimantoro Gelar Pilkades di 3 Desa
astriey shimilikitiy pada Wanita Sebatang Kara Butuh Perhatian
Hamiudin Hamdu pada Mirip Manggis Aroma Serasa Durian
Pecinta infowonogiri.com pada Dana PNPM-MP di Kismantoro
home design tinyportalmedia pada Kegiatan Syawalan TPA Albarokah RW.5 Kismantoro
Pecunta infowonogiri.com pada Enthung Johar Rasanya Lezat
kumpulan soal dan pembahsaanya serta materi pada Kasek Disidang Karena Antar Wanita Bukan Muhrimnya
Muhammad Pangilan Eriel pada Proyek Water Boom Divonis Dihentikan
blendung cah nguter pada Modal SMS Nambang Judi Toto Gelap
Edykismantoro pada Suasana terminal lebak Bulus
Trisno pada Iklan Dept Kehutanan
Edy Kismantoro pada Gunung Merapi Meletus