WONOGIRI-Di musim penghujan ini masyarakat di himbau agar memelihara ternak unggasnya secara baik dan sehat. Antara lain warga dihimbau mengandangkan piaran unggas seperti ayam, bebek, dan lainnya ke kendang atau rumah. Setelah dikandangkan piaraan unggasnya dikasih makan cukup, divaksin dan diobati. Tujuannya agar piaraannya tetap sehat dan menyehatkan bagi lingkungannya.
Itu disampaikan oleh Isharyati Budiningsih Kabid Kesehatan Hewan Nakperla Kabupaten Wonogiri, di Pendopo Kantor Desa Sumberagung Kecamatan Pracimantoro, Selasa (21/12). “Bu pak, semua ayam ibu, bebek menthok harus dikandangkan. Kalau tidak dikandangkan, itu unggas milik bersama. Kalau ada yang mbedil itu gak masalah, itu ayam milik bersama,” ujar Isharyati Budiningsih.
Menurutnya berternak unggas dengan dikandangkan lebih produktif dari pada diliarkan di pekarangan. Bahkan menurutnya, beternak unggas lebih produktif dari pada beternak raja kaya. Ternak unggas modalnya kecil cepat panennya. Sosialisasi itu dihadiri ratusan warga setempat pada acara Gugah Desa Kunjungan Kerja Bupati Danar Rahmanto dan penanaman sejuta pohon oleh Perusda PDAM Giritirta Sari Kabupaten Wonogiri.
Tujuan lain mengandangkan hewan unggas adalah untuk menghindari mewabahnya kembali flu burung atau asian influenza (AI). Menurutnya firus AI datang pada musim penghujan melalui hewan piaraan unggas yang diliarkan dan yang dipelihara dengan tidak sehat. Dampaknya, jika AI sudah mewabah mengancam keselamatan jiwa manusia.
Tanda tandanya firus AI mewabah antara lain, banyak ditemukan ayam mati dengan kulit membiru. Manakala menemukan unggas mati seperti dengan cirri cirri itu, warga wajib menguburnya sedalam satu meter, tidak boleh kurang. Uanggas lain wajib dimusnahkan, tidak boleh dijual apalagi disembelih untuk dikonsumsi. Karena itu membahayakan manusia.
“Di Wonogiri kematian manusia akibat flu burung sudah pernah terjadi dua kali, di Kecamatan Manyaran dan di Kecamatan Eromoko, terjadi pada 2007 dan 2008 lalu,” lapor Isharyati Budiningsih. Kejadian lain di Kecamatan Giritontro, beruntung pasien terselamatkan setelah dilarikan ke dokter. (bsr)