Tak Berkategori  

Anggota Fraksi PDI-P Terlibat Perkelahian di Kafe Bintang

Mulyadi Anggota Komisi D DPRD II Wonogiri utusan dari PDI-Perjuangan Kecamatan Manyaran
Mulyadi Anggota Komisi D DPRD II Wonogiri utusan dari PDI-Perjuangan Kecamatan Manyaran
Mulyadi Anggota Komisi D DPRD II Wonogiri utusan dari PDI-Perjuangan Kecamatan Manyaran

INFOWONOGIRI.COM-KOTA-Anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPRD II Kabupaten Wonogiri terlibat penganiayaan di Kafe Bintang di Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (7/1). Sasarannya Tony warga Gerdu, Giripurwo Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.

Kronologisnya Mulyadi dan temannya datang di Kafe Bintang. Di dalam Kafe Mulyadi dan temannya menikmati hiburan karaoke plus minuman beralqohol. Saksi kejadian Wawan yang juga pengurus /pengelola Kafe itu.

Sebelum kejadian, Toni berdiri di pintu masuk Karaoke. Posisinya menghadap ke dalam ruangan. Kemudian Mulyadi keluar dari ruang Karaoke. Saat itulah terjadi kontak fisik antara Mulyadi dengan Toni.

“Saya dipukul berkali kali. Awalnya saya tidak melawan. Karena saya terdesak dan saya merasa sakit, saya melawan untuk melindungi diri. Karena saya melawan, Mulyadi semakin beringas,” kata Toni.

Setelah keduanya berada di halaman kafe perkelahian makin seru, namun perkelahian dilerai orang lain. “Maaf saya sedang diperiksa divisum di RS DKR Sukoharjo. Setelah minum obat, nanti akan saya beri keterangan,” kata Toni.

Terpisah Mulyadi menolak terlibat penganiayaan. Justru sebaliknya, Mulyadi mengaku dipancing dengan kata tidak sopan. “Saya disebut dengan kata asune mendem. Toni juga mendorong perut saya,” kata Mulyadi.

Mulyadi tidak terima dan membalas mendorong perut Toni. Versi Mulyadi, Toni memukul lebih dulu. “Saya dikaplok duluan, saya juga divisum,” kata mantan Kades Gunungan ini. Karena itu Mulyadi mengajak duel sekalian di halaman kafe.

Mulyadi mengaku membela diri. “Itu hanya salah paham, katanya, tidak ada permusuhan, sebab dia mengaku sudah lama kenal dengan Toni,” katanya. “Bahkan saya turut membantu mencarikan ijin karaoke itu,” tambahnya.

“Saya tidak ingin masalah ini dibesar besarkan. Saya di Selogiri sedang mencari Toni dan Wawan (saksi). Saya ingin masalah ini didamaikan,” pungkas anggota Komisi 4 bidang pendidikan dan kesehatan ini. (baguss)

Tinggalkan Balasan