INFOWONOGIRI.COM-KOTA-Fitnah dan issue miring terhadap calon Bupati Wonogiri Drs. H. Hamid Noor Yasin, MM seolah tak pernah reda. Selama masa kampanye, Hamid difitnah anti yasin, mempunyai istri tiga (poligami) dan tuduhan negatif lainnya. Kini pasca Pilkada-pun masih terus difitnah dengan issu lain. Terakhir Hamid dikabarkan syok berat.
Abdullah Rabbani, orang dekat Hamid Noor Yasin mengaku pihaknya sering mendapatkan pertanyaan dari para kader dan relawan Hamid Noor Yasin. “Saya kebanjiran telpon, SMS, WA yang intinya klarifikasi. Karena beliau mendapat issue, pak Hamid shock dan dirawat di RS. DEMI ALLAH, hingga pagi ini, beliau sehat dan segar bugar,” katanya.
Rabbani menambahkan, pasca Pilkada aktifitas Hamid dan keluarganya berjalan normal seperti biasa. “Beliau seperti biasa, bangun sebelum shubuh. Shalat malam, shubuh berjama’ah di masjid bersama santri pondok, dzikir pagi, olah raga trus menerima tamu. Hingga pagi ini, tamu masih berdatangan ke kediamannya,” tambahnya.
Terpisah, Hamid sendiri menyampaikan bahwa pihaknya tidak mengalami syock hanya karena urusan politik. “Tugas kami hanya berjuang, berkorban dan berusaha maksimal. Masalah hasil itu urusan yang Maha Kuasa. Pilkada ini juga belum final. Ini masih menunggu proses formal penyelenggara pemilu. Kami ikhlas dengan apa yang terjadi nanti,” katanya.
Di sisi lain, Hamid sangat bersyukur kepada Allah Swt yang telah memberikan kekuatan lahir dan bathin kepada diri dan keluarganya. Juga mengucapkan terimakasih kepada tim Koalisi Wonogiri Baru (KWB) gabungan PKS, PAN, PD, Gerindra, PPP para relawan, dan simpatisan di se Kabupaten Wonogiri yang telah bekerja keras dan maksimal.
“Kami sangat kagum dan sangat bangga dengan rekan-rekan tim pemenangan baik itu KWB maupun para relawan-relawan yang dengan sangat gigih berjuang dengan ikhlas bersungguh-sungguh dengan pengorbanan yang luar biasa tanpa mengenal lelah dan tanpa pamrih. Semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka,” tandasnya.
Kembali ke Rabbani, dia menghimbau kepada semua pendukung HW untuk menahan diri dan tidak melakukan hal yang bertentangan dengan hukum. “Serahkan semua kepada mekanisme. Yakinlah GUSTI ALLAH ORA SARE. Semua perbuatan akan ada balasannya. Tidak usah membalas fitnah dan tuduhan keji. Serahkan semua kepada Allah SWT,” katanya. (baguss)