INFOWONOGIRI.COM-KOTA-Penduduk Wonogiri yang tidak menggunakan hak pilihnya (Golput) pada Pilkada serentak Rabu (9/12) lalu mencapai 336.248 pemilih dengan prosentase 38 %.
Jumlah Golput tersebut terbilang tinggi jika dibandingkan dengan perolehan masing-masing Paslon. Paslon Joko Sutopo – Edi Santoso (JOS) meraih suara 304.130 (34%). Sedangkan Paslon Hamid Noor Yasin – Wawan Setya Nugraha (HW) meraih 254.209 suara (28%).
Berdasarkan data KPU Kabupaten Wonogiri yang disampaikan anggota KPU, Bambang Tetuko didampingi Agus S, jumlah pemilih Pilkada serentak 2015 adalah 846.469 jiwa. Pemilih laki-laki 405.819 jiwa. Pemilih perempuan 416.733 jiwa.
Sedangkan yang menggunakan hak pilihnya (mencoblos) ada 567.859 jiwa/orang (67,09%).
Dari jumlah itu suara sah hanya mencapai 555.589 suara. Suara tidak sah ada sebanyak 12.485 suara.
Bambang Tetuko maupun Agus menyatakan bahwa KPU telah melakukan sosialisasi Pilkada serentak ini hampir selama 5 bulan. Baik melalui koran, radio se Kabupaten Wonogiri, portal berita online, media luar ruang, media selebaran, poster, baliho, spanduk, famlet, liflet dan brosur.
“Sosialisasi sudah dilakukan cukup intensif. Tidak kurang-kurang, bahkan termasuk sosialisasi yang dilakukan oleh parpol pengusung maupun timses paslon dan paslon masing masing,” kata Bambang Tetuko.
Menurut Bambang Tetuko, ada faktor lain-lain yang mempengaruhi tingginya angka Golput. “Wonogiri banyak yang menjadi perantau. Mereka enggan pulang hanya untuk nyoblos pemilihan,” kata Bambang lagi.
Dia menyontohkan, mudik dari Jakarta ke kampung halaman membutuhkan uang berkisar Rp.500 ribu sd Rp.1 Juta untuk ongkos transportasi pulang pergi dan oleh-oleh. “Itu belum tinggalannya di rumah, karena banyak perhitungan itulah mereka memilih tidak pulang. Angka golput meningkat,” pungkas Joko. (baguss)