
infowonogiri.com – WONOGIRIKOTA -Perkembangan dan perubahan Sosial yang bergulir dimasyarakat begitu cepat yang disertai dengan perkembangan Tekonologi dan Ilmu Pengetahuan dapat mempengaruhi terhadap perilaku serta Phsikologi masyarakat, termasuk didalamnya anak-anak Usia Sekolah serta anak-anak yang berkebutuhan khusus. Namun dampak Negatifnya dirasa lebih besar dari pada Positifnya.
Untuk itu diperlukan sebuah Rancangan Pola Pendidikan yang mampu mendampingi anak-anak usia sekolah dalam menerima perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi termasuk didalamnya anak-anak berkebutuhan khusus dalam memperoleh pendidikan.
Harus kita akui bahwa Kurikulum yang ada saat ini belumlah sepenuhnya mampu untuk mendidik dan mendampingi anak-anak termasuk didalamnya anak-anak yang berkebutuhan khusus untuk tidak terpengaruh hal-hal yang Negatif dari perkembangan Ilmu Pengetauan dan teknologi yang terjadi. Kurikulum kurang dapat untuk menumbuhkan Kecerdasan Sosial serta Mengasah kemampuan Kognisinya.
Proses Belajar Mengajar di Sekolah sampai saat ini masih banyak dijejali dengan rumus dan hafalan-hafalan yang membikin jenuh anak didik, sangat dirasa kurang dengan muatan-muatan ketrampilan kemasyarakatan. Dimana Pengajar atau Para Guru dalam melaksanakan Proses Belajar Mengajarnya haruslah berpedoman pada Kurikulum yang ada, serta kurangnya berimprofisasi, berkreatif , berinofatif, termasuk guru-guru yang telah Bersertifikasi sekalipun. Seyogyanya Guru mampu untuk dapat menggali Kreatifitas pribadinya, sehingga dapat mendampingi anak-anak dalam mengembangkan kecerdasan dan kemampuannya, termasuk didalamnya anak-anak yang berkebutuhan khusus, demikian pendapat seorang pemerhati Pendidikan di Wonogiri.
Lebih lanjut beliau berpendapat tentang Pencanangan Pendidikan Inklusi ( Upaya Perwujudan Pendidikan Untuk Semua ) yang didalamnya termasuk untuk yang berkebutuhan khusus di Kabupaten Wonogiri beberapa hari yang lalu, yakni pada Sabtu ( 28/12 ) dirasa belum sepenuhnya siap untuk dilaksanakan, disebabkan selain kesiapan Sekolah-sekolah yang telah di SK kan Bupati belum memiliki pendidik/guru yang mempunyai Latar Belakang Pendidikan Luar Biasa/ Guru untuk membimbing anak-anak berkebutuhan khusus tersebut, serta fasilitas dan aksesbilitas bagi anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah belum semua tersedia, hal ini dirasa akan menambah beban bagi guru-guru Reguler bila dipaksakan untuk menangani anak didik yang berkebutuhan khusus, bila tidak diberikan pelatihan khusus.
Akan lebih pas lagi bila Pemerintah menyediakan pendidik dan Guru untuk membimbing anak-anak yang memiliki berkebutuhan khusus,pada Sekolah-sekolah yang telah ditunjuk serta di SK kan.Hal ini dilatarbelakangi oleh tugas-tugas pokok guru dalam kelas reguler telah banyak, yang saat ini guru juga dituntut berkreatif, berinofatif serta berkreasi dalam upaya menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan serta kecerdasan anak didik. ( IW Djarot )