Tak Berkategori  

Rutan dan RSUD Kerjasama Rehabilitasi Korban Narkoba

Sekjen Kemenkumham RI DR Bambang Rantam
Sekjen Kemenkumham RI DR Bambang Rantam
Sekjen Kemenkumham RI DR Bambang Rantam

infowonogiri.com – WONOGIRI –  Sejak awal tahun ini, Rutan Kelas II B Wonogiri dengan RSUD Soediran Mangun Soemarso (SMS) menjalin kerja sama (MoU/Memorandum of Understanding) dalam bidang rehabilitasi Narapidana (Napi) Narkotika.

Saat ini jumlah Napi khusus Narkoba mencapai sekira 90 orang, sebanyak 79 orang Napi diantaranya adalah titipan dari Rutan dan atau Lemabaga Pemasyarakatan dari Kabupaten/Kota lain di Indonesia, dan Jawa Tengah.

MoU tersebut tertuang dalam surat bernomor W9.EBB.PK.01.08.03.673. dan  Nomor 26/RSUD/XI/2013 yang ditandatangani oleh Kepala Rutan II B Wonogiri, Oga G Darmawan Amd.IP.SSoos.MH.Msi dan dr Setyarini MM selaku Direktur RSUD SMS Wonogiri.

Dengan MoU tersebut, pihak RSUD SMS Wonogiri telah ditugaskan dokter psikolog dan dokter saraf, dr Romy. Dokter itu bekerja sama dengan dokter Rutan, dokter Sony. Napi Narkoba yang direhabilitiasi antara lain mantan pemakai sabu sabu ekstasi, heroin dan putaw.

Rutan Wonogiri didroping Narapidana kasus Narkoba.

Sekjen Kemen trian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI. DR. Bambang Rantam kepada INFOWONOGIRI mengemukakan, bawha tujuan pemindahan para Napi Narkoba dari Jakarta dan Pekalongan ke Wonogiri karena telah terjadi kelebihan penghuni di Rutan asal.

“Tidak ada tujuan lain, kecuali dalam rangka memberikan kenyamanan bagi para Napi Narkoba. Karena di sana (di Rutan/Lapas Jakarta dan Pekalongan) telah over kapasitas,” kata Sekjen sembari memimpin gerak jalan santai dalam rangka HUT Pemasarakatan ke 49 tahun.  

Oga menambahkan, di Rutan Wonogiri tidak ada (belum ada) Napi Narkoba yang tergolong pengedar. Yang ada adalah Napi mantan pemakai. Para Napi Narkoba Rutan Wonogiri setiap hari Sabtu diterapi mentalnya dan fisiknya oleh tim  dokter RSUD SMS dan Rutan Wonogiri.

Tim dokter sepakat tidak memungut jasa pelayanan rehabilitasi Napi Narkoba. “Rutan Wonogiri beberapa waktu lalu didrop Napi Narkoba sebanyak 79 orang. Itu kiriman tiga kloter dari Jakarta. Sebelum saya di sini juga ada kiriman Napi Narkoba dari Klaten, Sragen dan Solo,” kata Oga.

Dijelaskan, bahwa kiriman Napi sebanyak itu sebelumnya penah direhabilitasi di Rutan Pekalongan. Namun di Rutan Pekalongan terendam banjir, sehingga hasil survey Kemenkumham dipindahkan ke Rutan Wonogiri. Mereka adalah Napi Narkoba dengan vonis kurang dari 5 tahun.

Mereka berasal dari berbagai Kabupaten/Kota di Jawa dan luar Jawa. Mereka ditempatkan di blok husus Narkoba. Karena memang di Rutan Wonogiri, antara Napi Pidana Umum dengan Napi lainnya dipisahkan lintas Blok. Blok anak dan wanita juga masing masing dipisahkan.

“Kecuali para Napi yang sedang mengikuti ibadah atau penyuluhan rohani, atau berolahraga mereka baru ngumpul,” katanya. Mandi, makan dan bekerja juga bergantian. Situasi dan kondisi di dalam Rutan Wonogiri dikunjungi oleh Sekjen. Tak terkecuali, Toliletpun dikunjungi.

Di sisi lain, kehadiran Sekjen Kemenkumham RI di Rutan Wonogiri terungkap, bahwa ternyata di usianya yang telah mencapai 49 tahun baru kali ini dikunjungi oleh pejabat eselon I, setingkat Sekjen Kemenkumham RI. Tepatnya sejak berdiri pada tahun 1952.

Terungkap pula, ternyata tingkat hunian di Rutan II B Wonogiri telah melebihi pagu anggaran. Pagu anggaran untuk 128 orang. Tetapi Rutan Wonogiri dihuni 300-an Napi dan Tahanan. Fakta lain, Napi-nya lebih banyak dari pada tahanannya. Berbanding 27 tahanan dengan 235 Napi. “Maret ini kas sudah habis, bulan depan terpaksa ditalangi pihak ketiga, tahun lalu juga,” katanya.

Kondisi berbalik, terjadi di Rutan Kabupaten/Kota lainnya. Misalnya di Salatiga jumlah Napinya (warganya) sedikit tetapi pagu anggarannya belebih. Kondisi anggaran yang berlebih itu bisa dialihkan ke Rutan ke Wonogiri. Rutan Wonogiri juga telah layak menjadi Lembaga Pemasyarakatan. Sebab Napi lebih banyak Tahanannya. Lapas berfungsi sebagai pembinaan.

 Meski demikian kehadiran Sekjen menjadi penyemangat Kepala Rutan dan Staf, keluarga dan warga Rutan untuk melayanai secara profeisonal. Sekjen juga tampak senang setelah menyaksikan kondisi Rutan Wonogiri bersih nyaman sehat dan asri. Rutan Wonogiri dikelilingi Sungai Bengawan Solo di sisi Timur dan Pegunungan di Sisi Barat. Lingkungan tenang dan bersahabat.

Sekjen berpesan, bahwa Program Menhukukham RI harus disukseskan Gerakan BerseRRI. Bersih dan nyaman tidak perlu anggaran besar. Cukup dengan itikad baik bersama-sama.[Bagus]

Tinggalkan Balasan