Tak Berkategori  

Pemkab Terima Bantuan Sosial Berjumlah Rp.773 juta

Mensos menyerahkan bantuan kepada Bupati dan Kepala Dinsos Wonogiri | Foto Bagus
Mensos menyerahkan bantuan kepada Bupati dan Kepala Dinsos Wonogiri  | Foto Bagus
Mensos menyerahkan bantuan kepada Bupati dan Kepala Dinsos Wonogiri | Foto Bagus

infowonogiri.com – WONOGIRI -Pemerintah Kabupaten Wonogiri menerima bantuan dari Kementrian Republik Indonesia sejumlah kurang lebih Rp 773 juta. Bantuan tersebut terdiri dari bantuan untuk 152 anak terlantar, anak jalanan, dan anak korban tindak kekerasan berupa perlengkapan sekolah dan perlengkapan ibadah dengan total nilai Rp 76 juta.

Bantuan juga diberikan untuk para penyandang masalah sosial antara lain bantuan uang sejumlah Rp 139 juta untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Orang dengan Kecacatan, Rp 49 juta untuk LKS lanjut usia dan Rp 78,8 juta untuk LKS Anak. Selain itu Kementrian Sosial RI juga memberikan bantuan dana Rp 10 juta untuk tiap-tiap KK bagi 43 Kepala Keluarga korban bencana banjir di Desa Girikikis, Kecamatan Giriwoyo.

DR. H. Salim Segaf Al Jufri, MA, mengatakan bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Wonogiri terkategori sangat tinggi karena mencapai lebih dari 28 %. “ Dengan angka kemiskinan lebih dari 28% termasuk jumlah yang besar itu berarti kita harus bekerja lebih keras lagi untuk mencapai kesejahteraan bersama,” terangnya. Hal ini disampaikan saat berkunjung di Kabupaten Wonogiri Senin (4/3). Menteri Sosial berharap tahun depan Pemkab Wonogiri akan mampu mencapai angka kemiskinan dibawah rata-rata nasional yaitu kurang dari 11%.

Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto saat menyambut kehadiran Menteri Sosial dan rombongan di Pendopo Kabupaten Wonogiri menjelaskan bahwa memang di Kabupaten Wonogiri jumlah penduduk miskin mencapai 250 ribu jiwa dari total penduduk 1,25 juta jiwa.”Untuk mengatasi kemiskinan kami memaksimalkan potensi di wilayah pedesaan mengingat lebih dari 70% adalah masyarakat pedesaan yaitu dengan cara menggandeng para investor yang bergerak pada bidang tanaman pangan.

Kami mulai menggandeng perusahaan 3 Pilar untuk memperoleh kuota penjualan produksi tepung berupa cassava,” terangnya. Bupati optimis bahwa dengan mengangkat kearifan lokal maka kemiskinan akan dapat teratasi.[Bagus]

Tinggalkan Balasan