
infowonogiri.com – BULUKERTO – Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri, Rully Pramono Retno melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan, Surip Surono, sedang menyiapkan 45 petugas kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner kecamatan se-Wonogiri. Mereka akan dilatih secara teknis untuk menangani AI, pada Senin (18/3) mendatang.
Menyusul, akhir akhir ini, ditemukan virus varian baru yang menjangkiti itik (bebek). Sedangkan virus yang menyerang ayam kampung di Bulukerto adalah varian lama. “Materi inilah yang akan kita sampai kepada petugas kesehatan di kecamatan-kecamatan,” terangnya. Disnakperla akan menyiapkan disinfektan 430 liter untuk menyediakan kebutuhan se Wonogiri.
Sementara, menindaklanjuti kasus flu burung di Dusun Bendo, Desa Ngaglik, Kecamatan Bulukerto, Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri bersama warga setempat telah melakukan penyemprotan disinfektan pada 20 kandang skala besar dan kecil di 20 rumah Rabu (13/3) di wilayah Dusun Bendo.
Disnakperla bertujuan ingin mencegah munculnya kasus flu burung atau avian influenza (AI) di kandang lain. Pasalnya, sebelumnya, di wilayah setempat terdapat 80 ekor ayam kampung mati yang dipastikan akibat virus AI, pekan lalu. Sejak pekan lalu sampai hari ini, di wilayah setepat tidak ada lagi laporan kematian unggas.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Penyakit Hewan, Sri Mulyani menambahkan, Disnakperla telah melakukan penyemprotan di wilayah Dusun Bendo Desa Bulukerto pada Rabu (13/3) dan Kamis (14/3). “Kebutuhan disinfektan dipenuhi dari stok Kecamatan Bulukerto,” katanya.
Seperti diberitakan, pekan kemarin, di wilayah setempat terdapat 80 ekor ayam kampung mati mendadak. Dipastikan kematian ayam itu akibat virus AI. Penyebab awalnya, dari ayam jago yang terinfeksi setelah dilepaskan oleh pemiliknya. Meski populasi ungga di wilayah setempat tidak banyak, namun Disnakperla tetap memerhatikanya, agar virus AI tidak meluas.[Bagus]