
infowonogiri.com – WONOGIRI – Sebanyak 19 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Kolotoko Desa Sendang Kecamatan Wonogiri Kota belum dapat menikmati aliran jaringan listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN). Jarak tempat tinggal mereka hanya sekira 8 KM dari Kota Kabupaten Wonogiri.
Namun juga belum mendapatkan pasokan listrik dari PLN, meski mereka telah beberapa kali mengajukan permohonan baik ke pemerintah daerah maupun ke PLN langsung. Terpaksa mereka menggunakan penerangan lampu berbahan bakar minyak, seperti teplok, dan atau patromak.
Terpaksa Ngganthol
Cara lain digunakan warga dengan berupaya “ngganthol” ke rumah tetangga yang telah menikmati listrik resmi terlebih dahulu. “Dambaan masyarakat sini, kapan bisa mendapatkan jaringan listrik,” ujar Kepala Desa (Kades) Sendang, Budi Hardono, Kamis (31/1/13) kemarin.
Budi memperkirakan, salah satu faktor belum masuknya jaringan listrik, disebabkan akses jalan menuju Dusun Kolotoko susah. Untuk bisa sampai ke Dusun setempat, tidak ada cara lain kecuali melalui jalan setapak.
Selain itu, Kolotoko terpisah dengan Dusun lain, dan terletak di pegunungan. “Kami sudah pernah mengajukan berulangkali ke PLN. Surat permohonan bahkan dilampiri tandatangan oleh seluruh warga Dusun Kolotoko, tetapi tetap saja belum dikabulkan,” keluh Budi.
Pihak PLN versi Kepala Desa, mengatakan sudah pernah meninjau lokasi Dusun setempat. Akan tetapi, menurutnya PLN Wonogiri belum mempunyai anggaran dana untuk menyediakan sarana tiang listrik.
Karena itu, ada inisaitf warga, akan menyediakan tiang sendiri secara secara sukarela, jika memang diperlukan. Warga akan menyediakan tiang listrik berbahan kayu jati.
Tokoh masyarakat setempat, Panut Boma Sunarjo siap mendukung dan membantu upaya warga untuk mendapatkan sarana penerangan listrik. Salah satu cara, menurut Panut, pihaknya akan membangun jalan beraspal menuju ke Dusun Kolotoko dengan Dusun lainnya.
“Saya sudah melaporkan ke Ketua Komisi IV DPR RI Firman Subagyo, terkait keluh kesah warga Kolotoko. Beliau berkenan memberikan respon baik, kita sedang menunggu realisasi,” kata Panut penuh harap.[bagus]