
infowonogiri.com – WONOGIRI –Bupati Danar Rahmanto meminta Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung ulang jumlah penduduk Wonogiri. Alasannya, berdasarkan fakta hasil pencocokan dan penelitian (coklit) Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dapat diketahui jumlah pemilih di Kabupaten Wonogiri lebih banyak dibanding Data Agregat Kependudukan Kecamatan (DAK2) dari Kemendagri.
Danar berpendapat Coklit datanya dapat dipertanggungjawabkan. “KPU melakukan Coklit dari rumah ke rumah. Saya kira datanya valid. Yang dihutung itu penduduk yang punya hak pilih. Bukan seluruh penduduk. Faktanya menunjukan jumlah pemegang hak pilih lebih banyak dari pada data penduduk Wonogiri versi Mendagri (DAK2),” katanya.
Indikasi itu menunjukan ada kesalahan pendataan yang dilakukan oleh tim BPS. Parahnya data yang salah itu menjadi dasar Kemendagri membuat DAK2. Naralnya, jumlah seluruh penduduk se Wonogiri harus lebih banyak dibanding jumlah calon pemilih pemilug Gubernur. Sebab, jumlah seluruh penduduk atau DAK2 itu mencakup penduduk yang belum memiliki hak pilih.
Danar meminta BPS menghitung ulang penduduk Wonogiri. Perbedaan perhitungan tersebut sangat merugikan rakyat Wonogiri. “Perhitungan Pemkab Wonogiri jumlah penduduk Wonogiri ada 1,2 juta orang. Tetapi BPS menyebut hasnya sekitar 900 ribu orang. DAK2 dari Kemendagri menyebut Wonogiri hanya memiliki penduduk 842 ribu orang,” tambahnya.
Dampak terjadinya selisi jumlah penduduk mencapai 400 orang. Dampaknya hak rakyat Wonogiri berpeluang hilang. Antara lai hak transfer dana dari pemerintah pusat yang menghitung berdasarkan jumlah penduduk. Hak politik warga terampas. Sebab tingkat keterwakilan rakyat Wonogiri berkurang dari 50 wakil rakyat menjadi 45 orang. (bsr)
Pendapat hampir senada dikemukakan KPUD Wonogiri, Joko Purnomo. Pemerintah pusat mestinya segera mengubah data jumlah penduduk di Wonogiri. Sebab, faktanya, jumlah pemilih hasil coklit yang saat ini sudah ditetapkan dalam daftar pemilih sementara (DPS) lebih banyak dari seluruh penduduk Wonogiri versi Kemendagri.
“Tahapan coklit DP4 Pilgub kemarin sudah selesai. Hasilnya, di Wonogiri terdapat 922.224 warga yang memiliki hak pilih di pilgub mendatang. Ini angka riil karena petugas kami mendatangi satu persatu rumah penduduk. Data ini adalah fakta yang mestinya bisa dijadikan pemerintah pusat untuk merevisi,” katanya.
Lebih jauh, Joko mengatakan data hasil coklit itu akan segera dilaporkan ke bupati. Dia berharap data itu bisa digunakan pemkab untuk melayangkan protes ke kemendagri sehingga ada perubahan dalam DAK2 yang menyebutkan di Wonogiri hanya ada 842 ribu penduduk.
Joko juga yakin data yang digunakan dasar kemendagri untuk menentukan DAK2 yang menjadi dasar pemilu 2014 mendatang adalah data yang salah. “Karena salah, harusnya dibenarkan agar Wonogiri tidak dirugikan. Hasil coklit yang ditetapkan menjadi DPS ini akan segera kami laporkan ke bupati secara resmi,” tegasnya.[bagus]