infowonogiri.com – PURWANTORO – Akhirnya jembatan Sumerep di Desa Kepyar Kecamatan Purwantoro terputus total, (23/2) pagi. Penyebab terputusnya jembatan tersebut disebabkan tiang penyangga dan pondasi jembatan tersebut patah total menyusul terjadinya tingginya volume air sungai Klecek Kepyar Purwantoro.
Akibatnya tiga penduduk desa, yaitu Desa Kepyar, Biting dan Bakalan tidak bisa melalui jembatan tersebut. Terpaksa jika akan ke jalan raya Purwantoro harus memutar melalui jalan yang lebih jauh, melalui wilayah Biting Purwantoro.
Informasi yang diperoleh dari mantan Kades Kepyar, Nur Adi, mengemukakan, jembatan tersebut memiliki panjang 41 meter, tinggi tiang 40 meter dan lebar 4 meter. Jembatan tersebut membujur Timur-Barat. Jembatan tersebut dibangun di atas tiga tiang penyangga dan tiga lengkung. Putusnya jembatan tersebut pada bagiaan tiang dan lengkung paling Timur. Sedangkan dua tiang dan dua lengkung bagian tengah dan barat selamat.
Namun tetap saja jembatan tidak bisa dilalui pejalan kaki, kendaraan motor dan apalagi mobil. Kerugian akibat terputusnya jembatan tersebut diperkirakan mencapai milyaran rupiah. Jembatan tersebut dibangun oleh swadaya masyarakat sekira tahun 1960-an. “Saya lahir tahun 1966, jembatan itu sudah ada,” ujar Nur Adi. Nur Adi melaporkan, pasca ambrolnya jembatan tersebut, sejak Sabtu pagi mulai pukul 07.00 Wib mulai banyak orang berdatangan menonton jembatan tersebut. Jumlahnya mencapai hampir ratusan orang.
Pejabat Muspika Kecamatan Purwantoro Khamid Wijaya, Kapolsek Purwantoro Made Mastika, Koramil Purwantoro, Anggota DPRD Catur Winarko dan Jarmono juga tampak hadir menyaksikan arus sungai, jembatan dan kumpulan manusia di sana.[Bagus]