infowonogiri.com -PARANGGUPITO – Setelah sebelumnya beberapa wilayah kecamatan di Wonogiri dilanda bencana alam banjir dan tanah longsor. Kini, giliran banjir terjadi di Kecamatan Paranggupito. Banjir merendam 10 rumah di Dusun/Desa Gunturhajo, Kecamatan Paranggupito.
Banjir di wilayah pegunungan dan kering tersebut terjadi setelah Luweng Nglalapan yang berada di dusun tersebut tidak mampu menyerap air yang menggenang di sekitarnya. Kondisi serupa saat ini juga masih terjadi di Dusun Gunungan, Desa Wonodadi, Kecamatan Pracimantoro.
Kepala Dusun Gunturharjo Widi Hartono mengatakan sejak dua hari terakhir, curah hujan di wilayahnya sangat tinggi. Karena itu air yang mengalir ke luweng tersebut sangat deras. Saking derasnya, lubang luweng itu tak mampu menyerap seluruh air hujan yang turun. Akibatnya, menggenang di sekitar luweng. Genangan kian meninggi seiring makin banyak air yang mengalir ke sekitar luweng.
“Sekitar 10 rumah warga saya terendam. Tapi, warga sudah siaga sehingga tidak ada harta benda selain rumah yang terendam. Hari ini hujan sudah berhenti. Air mulai surut. Kalau terang terus, air cepat surut. Tapi kalau hujan lagi air meninggi, ” katanya kemarin.
Widi menjelaskan, ketinggian air di dusunnya tersebut bervariasi. Di titik terendah, ketinggian air yang menggenang lebih dari tiga meter. Selain merendam rumah, air juga merendam lahan pertanian. Jika air tidak segera surut, dikhawatirkan tanaman yang ada di lahan tersebut bakal mati.
Sementara itu, air yang merendam tujuh rumah warga di Dusun Gunungan, Desa Wonodadi belum juga surut. Padahal, banjir yang terjadi karena luweng yang tersumbat itu sudah lebih dari sepekan terjadi. Karena itu, wacana relokasi makin menguat. [bagus@infowonogiri.com]