
infowonogiri.com – WONOGIRI- Dinas Perternakan Perikanan dan Kelautan (Nakperla) Kabupaten Wonogiri telah mempunyai pemijahan husus ikan patin di Balai Benih Ikan (BBI) Manyaran. Hasil pemijahan sendiri, sebanyak 110.000 benih ikan patin ditebar di perairan Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Kamis (4/10) .
Tujuan penyebaran benih ikan patin dalam rangka menjaga populasi ikan patin di WGM. Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto dan Kepala Dinas Nakperla Rully Pramono turun langsung meneberakan benih-ikan disaksikan para nelayan WGM Wonogiri. Bupati meminta nelayan dan masyarakat Wonogiri turut menjaga keseimbangan alam pasar.
“Kami percaya nelayan Wonogiri mencintai Waduk Gajah Mungkur, karena itu mari kita jaga keseimbangan alam, juga perlu menjaga keseimbangan pasar,” katanya. Bupati mengingatkan, beberapa bulan lalu sempat terjadi penangkapan ikan patin besar-besaran. Akibatnya, populasi ikan menurun.
Dampak lain, harga jual ikan patin anjlok menjadi Rp 5.000/kg akibat penangkapan berlebihan. Bupati tidak melarang penangkapan ikan, tetapi bupati meminta agar diatur, dan dipilah patin yang sudah layak ditangkap, dan belum layak tangkap. “Jangan menangkap ikan yang masih bibit atau ikan indukan, agar suplainya bisa berkelanjutan,” ujarnya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kelautan dan Perikanan, Prof Dr Ir Rizald Max Rompas mengatakan, penyediaan benih ikan bertujuan agar regenerasi ikan berlangsung baik. Pasalnya, patin menjadi salah satu produk unggulan. Selain itu, WGM adalah satu-satunya perairan umum yang mampu memijahkan patin.
Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri, Rully Pramono Retno melalui Kabid Perikanan, Heru Soetopo menambahkan, sebanyak 110.000 benih patin ditebar di waduk. “Seluruhnya hasil pemijahan induk patin di BBI Manyaran. Jumlah induk patin di BBI itu ada 32 ekor,” katanya. Setiap ekor induk patin mampu menghasilkan 15.000-20.000 butir telur. Yang berhasil ditetaskan hanya 20%.
Selain itu, zonasi di WGM diatur dalam Perda No 9/2003. Perda itu mengatur zona wisata Obyek Wisata Sendang Asri, zona bahaya di sekitar pintu waduk, dan zona suaka di sekitar Sungai Tirtomoyo dan Nguntoronadi seluas tiga kilometer. Sisanya zona bebas. Sedangkan area karamba jaring apung belum masuk dalam Perda. Hanya berupa zona suaka yang dihasilkan dari kesepakatan bersama.[bagus@infowonogiri.com]