INFOWONOGIRI.COM – SELOGIRI – Mungkin tidak terlalu banyak orang Wonogiri yang mengenali sosok Abdul Rohman. Karena memang Abdul Rahman tidak pernah –sengaja- mempublikasikan dirinya. Bahkan Abdul Rohman cenderung enggan mempopulerkan dirinya.
Sabtu malam Minggu kemarin (15/9), infowonogiri.com berkesemptan berbincang bincang dengan pria yang bertempat tinggal di Lingkungan Jatirejo RT 01 RW 09 Kelurahan Wonoboyo Wonogiri.
Pria berumur 35 tahun ini ternyata ahli memasak. Yang menarik, pria asal Teras Kabupaten Boyolali ini, tidak pernah bersekolah khusus memasak agar bisa menjadi tukang masak alias koki. Menurutnya meramu bumbu masakah dapur tidak bersekolah tinggi tinggi.
“Saya tidak pernah bersekolah memasak. Kalau sekolah dulu terlalu lama, keburu lapar,” ujar ayah tiga anak yang semuanya lelaki ini. Pria kalem tetapi tampak selalu tersenyum saat berbicara ini, justru berlatar belakang sebagai teknisi komputer.
Simak saja. Abdul Rohman adalah mahasiswa jurusan teknik komputer Pratama Mulia. Dia sendiri juga lama tiga tahun bekerja di “pabrik” perang komputer di Jepang. Setelah menimba ilmu di negeri matahari terbit itu, ia kembali ke Indonesia.
Apa yang dilakukan Abdul Rohman adalah, mengamalkan ilmunya di bidang teknik komputer. Antara lain membuka usaha warnet, rental komputer, video shoting. Namun keberuntungan belum berpihak kepadanya. Meski bermodalkan banyak uang, namun gagal.
Kemudian Abdul Rohman mencoba membuka usaha lainnya, yaitu ternak bebek petelur hingga 2500 ekor di Boyolali. Lagi lagi usaha ini gagal. “Saya sudah banyak membuka usaha, tetapi gagal. Namun saya tidak patah semangat, terus berusaha, terus bekerja, kerja kerja!” katanya.
Lalu, bagaimana sampai akhirnya menekuni urusan dapur? Ternyata, sekali lagi meski tidak sekolah memasak, Abdul Rohman tergolong sebagai pria suka njajan. “Saya senang, kalau ada warung makan ramai pengunjung pasti saya njajan. Senang. Puas.” Akunya.
Nah, dari kesukaan njajan itulah kemudian ia berinisiatif untuk membuka usaha rumah makan. Nah ternyata, gayung bersambut. Rencana itu didukung penuh oleh Hani (33) seorang perempuan yang dicintainya. Istrinya sarjana muda akutansi.
Wanita yang tampak sering berjilbab asal Kecamatan Tirtomoyo Wonogiri ini, bahkan terlibat langsung merumuskan ramuan masakan suaminya. Soal selera, soal rasa, soal warna, soal tempat, soal waktu, dan lain lainnya mereka berdualah ekskutornya.
Kemudian keduanya bersepakat memulai membuka usaha warung makan, Januari 2009. Kali pertama membuka di Swalasan Luwes Wonogiri. Namanya Kedai dan Resto Enak. Sejak awal berdiri tetap eksis dan banyak pelanggannya. “Sampai saat ini masih eksis,”ujarnya.

Karena pelanggan kian berkembang, kemudian Abdul Rohman mengembangkan ke tempat lain. Yaitu di tempat tinggalnya di Jatirejo Wonoboyo Wonogiri. Namun cabang baru tersebut ditutup, lalu dipindahkan ke Jl Raya RM Said Klampisan Selogiri Wonogiri.
Yaitu, tepatnya di depan SPBU Brumbung Selogiri bekerja sama dengan kerabatnya, Suwarno. Kedai & Resto Enak di cabang baru ini, memiliki banyak kelebihan. Lahannya cukup luas. Mencapai 6000 M2. Area parkirnya bisa menampung ratusan sepeda motor dan puluhan mobil.
Awalnya saya seneng kelaau melihat warung makan itu ramai, pasti saya njajan
Kedai & Resto Enak di Klampisan ini, dikonsep berbeda dengan rumah makan lainnya. Penataan tempat disediakan lesehan dan gasebo. Sehingga pengunjung keluarga atau kantoran tidak perlu khawatir tidak tertampung. Terlebih disediakan akses Hotspot gratis. Sehingga pengunjung bisa browshing internet.
Bagi kalangan pelajar dan karyawan pun bisa memilih gasebo untuk berdiskusi atau ngobrol-ngobrol sambil menikmati pemandangan Pegunungan Seribu yang mengelilingi Wonogiri. Bagi yang berulang tahun atau rapat kantor Abdul Rohman siap mendokumentasikan.
Kedai & Resto Enak ini buka mulai pukul 10.00-22.00 WIB. Soal menu, menu utama Kedai & Resto Enak ini menyediakan menu utama sambal. Tidak hanya sambal asli khas Jawa, Sunda, Bali, namun juga sambal sambala dari berbagai daerah di Nusantara. Terhitung ada sebanyak 26 menu sambal.
“Paling tidak ada 23 menu sambal yang sering dipesan. Kita fokus di sambal, karena brand ini belum ada di Wonogiri,” aku Abdul Rohman. Antara lain sambal jamur, balado, sambal belut, sambal bali dan lain lain. Harga sambal mulai Rp.1000-Rp.3500 perporsi. Harganya disesuaikan dengan kantor pelajar dan karyawan.
Sedangkan lauknya ada 30 jenis. Antara lain bebek goreng pedas manis, ayam goreng kremes, ayam bakar/goreng pedas manis, nila bakar dll. Ada juga nugget, fried chicken, jamur crispy. Juga tersedia sayuran, seperti pete goreng, oseng mercon ati/ayam/jamur, sop, trancam dll.
Menu paketpun tersedia, seperti shicken steak, chicken crispy, nasi goreng, dll. Minumannya juice, mix, tea, kopi, susu, minuman berkarbinasi dll. “Saat ini kita kasih discount 20 persen untuk semua menu sejak dibuka 9 September – 9 Oktober 2012 mendatang,” tuturnya.
Meski baru dibuka, Kedai & Resto Enak mendapat sambutan yang luar biasa. Seperti penturan keluarga Ibu Hadi asal Jatirejo. “Enak mas, cukup. Saya suka,” ujar Ny Hadi. Namun ada juga pengunjung yang tidak puas. Lalu protes. Alasannya karena penyajiannya terlalu lama.
Hal itu diakui oleh Abdu Rohman. Alasan penyajian lama karena sejak pembukaan sampai saat ini, kelebihan pengunjung. Sementara karyawannya terbatas, hanya enam orang. Namun menurutnya, justru yang komplen itu tidak kapok, mereka kembali lagi. Kini Kedai & Resto Enak telah merekrut 10 orang lagi, setelah diseleksi. Gaji yang dijanjikan diatas UMK, UMK Wonogiri Rp.850 ribu.
Soal menu dan resep, Abdul Rohman mengaku hanya belajar otodidak, ngacak dari berbagai tempat yang pernah disinggahi saat berkunjung keluar kota Kabupaten Wonogiri. Lalu diadaptasikan dengan khas Wonogiri dan pengalamannya. Ia juga mengaku sering membaca buku menu, dan membaca perkembangan kuliner.
Namun menurutnya, rame atau tidak sebuah rumah makan tidak hanya ditentukan oleh masakan. Tetapi ditentukan pula oleh faktor lain. Yaitu pelayanan, suasana, dan soal harga. “Harga di sini standar karyawan. Kita sudah lama bergelut dengan mereka. Kalau kelas karyawan dan pelajar masuk, pasti dari luar karyawan juga masuk,” tuturnya. Karakter karyawan, biasanya mampir jajan seminggu sekali, dua minggu sekali, atau paling lama sebulan sekali. Sedangkan yang lainnya bisa seminggu dua kali.
Abdul Rohman dibantu enam koki yaitu Latif, Dika, Heru dan Tari. Keempat koki ini bisa memasak apapun. Sedangkan yang meramu minuman adalah mba Fery. Tidak jarang Hani juga turun membantu. Namun Hani lebih sering mengelola Kedan & Resto yang di Luwes.[bagus@infowonogiri.com]