
infowonogiri.com – KARANGTENGAH – Senin (27/8) pukul 20.30 Wib, pagelaran wayang kulit dimulai dengan sambutan Camat Karangtengah Heri Indriyastono. Wayang kulit digelar di lapangan Pandanwangi Dusun Timbangan Desa Kecamatan Karangtengah.
Camat menyampaikan ucapan selamat dan terimakasih terhadap dukungan Muspika, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta partisipasi pengusaha lokal dan para perantauan serta seluruh penduduk Karangtengah atas partisipasinya terhadap acara ini. Beliau juga menyampaikan pesan dari Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto. Bupati memohon maaf tidak bisa hadir karena pada saat yang sama tengah digelar resepsi HUT Kemerdekaan RI ke 67 di Pendopo Kabupaten Wonogiri.
Selain itu Bupati mengucapkan selamat hari raya idul fitri 1433 H. Diluar itu Camat melaporkan bahwa panen cengkeh tahun ini setidaknya mencapai 1500 Ton. Jika dirupiahkan dengan harga Rp.25 .000/ kg sama dengan Rp.37,5 Milyar devisa yang masuk di Karangtengah. Diluar itu, disampaikan program penambahan modal bagi koperasi RT masing-masing Rp.1 juta ke setiap RT.
Harapannya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Kecamatan Karangtengah juga merupakan wilayah yang mempunyai penghasilan perkapita tertinggi se Wonogiri. Untuk tahun ini pula Kecamatan Karangtengah menjadi juara satu pembayar pajak tecepat dan terbanyak se Kabupaten Wonogiri. Camat berharap pada masa yang akan datang, 5 tahun ke depan Karangtengah menjadi penghasil kakao. “Mari kita kembangkan, ke depan kami akan turun bersama Kades-Kades untuk mengembangkan kakao. Kita mempunyai wilayah yang cukup luas untuk pertaniann” katanya.
Namun, di sisi lain, tingkat pendidikan penduduk Karangtengah tertinggal. Karena itu Camat memprogramkan perunya meningkatkan taraf pendidikan masyarakatnya. ” Di sini masih jarang anak sekolah yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Malah banyak anak anak yang dinikahkan belum cukup umur, atau pernikahan dini.
Sebagai penutup sambutan, Camat mengucapkan selamat kepada ribuan penonton menyaksikan pentas wayang kulit dengan lakon “Tirakatan Sesaji Raja Soya” oleh ki dalang Ki Warseno Sleng. Ceritanya seputar jumenengan Noto Ngamarto Prabu Punto Dewa.[bagus@infowonogiri.com]