Tak Berkategori  

Marmo Kumis Tokoh dari Karangtengah

Marmo Kumis DIberhentikan Dengan Tidak Hormat Krn Dituding Dalangi Aksi Demo.docx Marmo Kumis DIberhentikan Dengan Tidak Hormat Krn Dituding Dalangi Aksi Demo | Foto Bagus
Marmo Kumis DIberhentikan Dengan Tidak Hormat Krn Dituding Dalangi Aksi Demo.| Foto Bagus

infowonogiri.com – WONOGIRI – Namanya Marmo saja. Alamatnya di RT 01 RW 03 Dusun Sampang Desa/Kecamatan Karangtengah. Pria kelahiran 23 Mei 1955 ini pernah menikahi lima perempuan. Termasuk istrinya yang sekarang tinggal serumah, yaitu Sri Hartati (39 tahun).

Keempat istrinya yang lain adalah Tumirah. Tumiran tidak lain adalah mantan istri pertamanya. Mantan istri keduanya adalah Sukinem, Marni (almarhum) dan Sutiyah dan kelimanya adalah Sri Hartati.

Dari kelima istri tersebut hanya dua orang yang memberikan keturunan. Yaitu Sutiyah dan Sri Hartati, masing masing satu anak, semua perempuan. Anaknya Sutiyah bernama Prihatin umur sekira 24 tahun. Anaknya Sri Hartati bernama Ayu Desiani 17 tahun.

Namun Marmo kumi tidak berkenan menceritakan pengalaman pernah menikahi lima orang perempuan. Pria yang bekerja sebagai petani ini, lebih suka bercerita tentang pengalaman bekerja sebagai pelayan masyarakat. Apa itu?

Marmo Kumis pernah bekerja sebagai Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan Desa Karangtengah selama empat tahun. Kemudian meningkat menjadi Kepala Dusun Sampang selama tiga tahun. Kemudian menjadi Honorer Daerah (Honda) staf Satpol PP Kecamatan Karangtengah.

Namun riwayatnya “mengenaskan”. Ia diberhentikan dengan tidak hormat alias dipecat sebagai Honda. Penyebabnya ada kasus perselingkuhan pejabat Kecamatan dengan warga Karangtengah. “Waktu itu masa menggerebek pak camat yang sedang selingkuh,” katanya.

Apesnya, Marmo Kumis yang dituduh menggerakan masa. Pejabat tersebut kemudian memberhentikan Marmo Kumis sebagai pejabat Honda. “Padahal saya tidak menggerakkan masa tersebut, saya malah tidak tahu peristiwa itu. Waktu itu saya berada di rumah mertua di Desa Timbangan,” katanya.

Namun nasi telah menjadi bubur. SK pemberhentian sudah diterimanya. Apapun jadinya ia tetap menikmatinya. Pasca pemberhentian, kemudian Marmo ngalor ngidul ngetan ngulon bekerja seadanya. “Tidak apa apa, saya tetap bisa berbuat untuk memajukan Karantengah,” katanya.

Antara lain, Marmao Kumis kini menjadi ketua Kelompok Tani “Palem Lembu” yang beranggotakan 48 orang. Marmo sudah memulai menanam tanaman pohon kakau (coklat), masing masing orang sudah menanam sebanyak 30 batang. Tahun depan ia akan mengembangkannya lagi.

Selain itu, Marmo Kumis pula, yang kemarin menggagas menggelar pentas wayang kulit dengan dalang Warsino Slenk, pada malam resepsi HUT Kemerdekaan RI ke 67 dan Halal bi Halal Lebaran 1433 H, sekaligus panen raya cengkeh 2012 ini. [bagus]

Tinggalkan Balasan