
infowonogiri.com – WONOGIRI – Dua orang, Kepala Sekolah (Kasek) SMA Negeri 2 Wonogiri dan Kasek SMK N 1 Wonogiri menunggu pihak kepolisian dalam menangani kasus dugaan aksi mesum yang dilakukan oleh dua pelajar dari kedua sekolah tersebut. Setelah ada kejelasan dari pihak kepolisian, baru kedua Kasek akan mengambil langkah kongkrit.
Keduanya menyatakan tidak akan gegabah mengambil sanksi kepada siswanya. Sehingga keputusannya yang diambil adalah keputusan yang paling obyektif. Hal tersebut dikemukakan oleh kedua Kasek tersebut, akhir pekan lalu, secara terpisah. Kasek SMA N 2 Wonogiri, Drs Sardito MPd mengaku belum mendapatkan tembusan laporan dari pihak kepolisian.
“Saya belum mendapatkan laporan resmi. Jadi saya belum tahu pastinya seperti apa. Kami masih menunggu hasil kongkrit termasuk hasil visumnya,” ujar Sardito. Meski demikian, Sardito telah krosecek keberadaan siswa tersebut di kelasnya. Menurutnya, nama siswanya yang diberitakan mesum di warnet memang tidak masuk selama dua hari, Kamis dan Jumat, pekan lalu.
Karena itu, Sardito sebagai Kepala Sekolah belum akan mengambil tindakan terhadap masalah tersebut. Setelah ada kepastian dari pihak kepolisian, baru Sardito akan membahasnya bersama-sama guru kelas dan guru konseling. Namun demikian, pihak sekolah berencana akan memanggil orang tua siswa. “Senin (6/8) orang tuanya akan kita panggil,” katanya.
Sardito menyatakan, dalam rangka mengantisipasi kenakalan remaja siswa-siswinya, pihak sekolah telah melakukan pembinaan mental spiritual dengan berbagai macam kegiatan keagamaan. Selain itu juga telah banyak diselenggarakan kegiatan olahraga untuk menyalurkan bakat dan minat masing masing siswa.
Senada dikemukakan oleh Kasek SMKN 1 Wonogiri, Drs Suwandi Mpd. “Saya tetap akan menangani masalah ini, tetapi menunggu ada kepastian dari kepolisian. Sambil menunggu tembusan dari kepolisian, pihaknya akan memangil orang tuanya terlebih dahulu. Biar jelas, orang tuanya seperti apa kondisinya bagaimana, sehingga keputusannya obyektif,” ujarnya.
Suwandi akan mempertimbangkan latar belakang ekonomi keluarganya. Ia mengatakan tidak akan sembarangan mengambil langkah. Sebab anak anak masih mempunyai masa depan yang panjang. Jangan sampai seorang guru membunuh masa depan siswanya.
Namun demikian, Suwandi tampak menyesalkan apa yang telah dilakukan anak didiknya, jika memang kejadian itu benar telah terjadi. Sebab, lanjut Suwandi, anak tersebut baru menduduki kelas 1 SMK (kelas 10). Artinya, anak tersebut baru mengikuti kegiatan belajar selama kurang dari dua minggu. “Kalau dihitung pas kejadian baru seminggu masuk sekolah,” katanya.
SMKN 1 Wonogiri mulai tahun pelajaran pada 18 Juli 2012, diawali dengan kegaitan MOS (masa orientasi sekolah). Kemudian libur awal puasa Romadhan. Baru masuk belajar setelah awal puasa romadhan. Suwandi mengaku telah menugaskan guru kelasnya, untuk melacak kebenaran informasi tersebut ke pihak berwajib. “Baru melangkah,” katanya.
Seperti diberitakan, dua pelajar pria dan wanita tetangkap basah mesum di kamar bilik umum (KBU) warnet “dob” di Gerdu, Kelurahan Giripurwo Wonogiri Kota, Kamis (2/8) lalu. Saat tertangkap tim Polres, keduanya masih mengenakan seragam sekolah. Mereka adalah berinisial AE (17) dan AP (16).
AE warga Desa Manjung Kecamatan Wonogiri Kota, kelas 3 SMAN 2 Wonogiri. Sedangkan AP berstatus sebagai pelajar kelas 2 SMK N 1 Wonogiri. Aksi penggrebegan di warnet tersebut terjadi sekira pukul 12.00 Wib oleh tim SPK Polres Wonogiri. [bagus@infowonogiri.com]