infowonogiri.com-WONOGIRI-Sejak Desember 2011 lalu hingga April mendatang, adalah bulan paceklik madu bagi petani lebah. Salah satu penyebabnya, dalam kurun waktu bulan tersebut sedang terjadi musim penghujan. Meski sedang paceklik madu, namun petani lebah masih bisa berharap dapat memanen jelly lebah.
Royal jelly sangat berbeda dengan madu. Royal jelly adalah cairan yang berguna sebagai makanan ratu lebah dan larva yang berusia tiga hari. Para peternak biasa memanennya ketika masa paceklik madu tiba. Adi memanen setiap tiga hari sekali. Sekali panen mendapat 1,3 kilogram royal jelly dari 200 kotak sarang lebah miliknya. Harga royal jelly berkisar 650-750 ribu per kilogram.
Komoditi tersebut dijual ke Malang, Solo, dan Jakarta. Di sana royal jelly diolah menjadi berbagai macam kosmetika dan obat-obatan. “Royal jelly harus murni. Kalau ada campurannya pembeli tidak mau,” katanya.
Selama musim hujan, peternak lebih sering berpindah-pindah karena produksi nektar bunga cepat habis. “Kalau kemarau, kami menetap selama dua bulan lalu pindah lagi. Tapi kalau musim hujan, cuma satu setengah bulan lalu pindah lagi,” katanya.
Di Wonogiri ada sekitar 20 peternak menggembalakan lebahnya. Ke 20 pengembala ternak lebah mengembalakan di tempat terpisah yang jaraknya berjauhan, paling dekat satu kilometer. Tujuannya agar lebah lebah yang digembala mempunyai area yang luas. Lebah menghisap bunga kelengkeng sampai randu dan lainnya. “Lokasi mengembala disurvey sebelum berangkat,” katanya. (bagus@infowonogiri.com)