infowonogiri.com-WONOGIRI-Perusahaan nasional PT Liebra Permana (LPS) Semarang yang membuka cabang baru di Wonogiri, Rabu (22/2) diduga menjadi sasaran sabotase oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pelaku merusak jaringan listrik mesin produksi dan kaca jendela kantor yang terletak di Gedung E Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Kabupaten Wonogiri di Dusun Kaliampuh Desa Ngadirojo Kidul Kecamatan Ngadirojo.
Dugaan lain, dimungkinkan telah terjadi tindak pidana pencurian dengan modus pencurian dengan pemberatan. Indikasinya, pakaian dalam sebanyak 28 potong BH. Namun kerugian tesebut oleh PT LP dianggap tak terlalu berarti.
Akan tetapi kerugiannya yang diakibatkan dari kerusakan jaringan listrik mesin produksi dan kerusakan kaca jendela diperkirakan mencapai Rp.1 juta. “Kerugian akibat kerusakan dan barang yang hilang tidak terlalu merugikan,” ujar Kepala Produksi PT LP Wonogiri, Nunuk Setyaningsih.
Nunuk kepada infowonogiri.com mengemukakan, kronoligisnya, pagi itu kali pertama Saksi Arifin Karyawan Mekanik mengetahui sekira pukul 06.30 WIB, saat akan menghidupkan mesin produksi, jaringan listriknya padam. Kemudian, saksi Nunuk mengetahui berantakan.
“Ada sekarung kain perca yang berantakan,” ujar Nunuk. Kemudian, saksi-saksi yang lain memeriksa tempat yang lain. Ternyata kaca ruang kantor terbuka diganjal dengan kain hordens, dan kaca jendela kantor sisi luar utara dalam keadaan terbuka.
“Terus polisi menemukan kacanya jendela itu di pekarangan sisi utara gedung,” tambah Nunuk lagi. Selanjutnya, mengetahui kejanggalan tersebut, Nunuk melaporkan kepada Staf BLK yakni Totok dan ke Kepala BLK H Suyanto.
Namun demikian Nunuk tidak berani menyimpulkan apa motif pelaku, apakah sabotase atau tindak pidana pencurian?. “Saya tidak berani menyebut dulu. Saya sudah laporan ke atasan dan melaporkan ke polisi, saya serahkan kepada polisi,” ujarnya.
PT LP Semarang, siang kemarin datang ke TKP. Antara lain General Affair, Awan dan Manajer Security Joko Dwi Putranto. Di TKP salah satu rombongan memeriksa dan merekam kamera ke seluruh lokasi yang dirusak. Tidak ada keterangan dari mereka.
Kapolres Wonogiri AKBP Ni Ketut Swastika melalui Kapolsek Ngadirojo AKP Darmanto SH mengemukakan, pihaknya telah melakukan olah TKP. Dari hasil olah TKP pihak kepolisian menyatakan belum bisa menyimpulkan pencurian murni, atau ada motif lain.
“Dari data olah TKP ada fakta barang yang hilang, yaitu BH 28 pasang. Tapi kerusakan kabel jaringan mesin produksi dan kabel listrik yang dipotong-dipotong. Namun barang barang yang berharga mahal justru tidak hilang,” ujar Kapolsek. (bsr)